Siapkan Santripreneur, Mam Limpung Kunjungi Creative Farm

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print
* Mengawali outing class, para siswa MAM Limpung diajak senam otak untuk menambah kecerdasan

Batang –  Menyambut Hari Santri (HSN) MAM Limpung menggelar outing class di Creative Farm yang merupakan Pusat Pendidikan dan Pelatihan (Pusdiklat) resmi binaan Dinas Pangan dan Pertanian (Dispaperta) Kabupaten Batang di Desa Gumawang, Kecamatan Pecalungan, Kabupaten Batang pada (22/10). Kunjungan ini adalah kali ke -2 setelah sebelumnya di tahun 2021 juga pernah melakukan kunjungan yang sama.

Pengelola Pusat Crative Farm Hartono Kuswanoto dalam keteranganya menyampaikan bahwa pihaknya telah melakukan MoU dengan MAM Limpung juga sekolah yang lain.

 “MoU antara MAM Limpung dengan kami (Creative Farm) menjadi pioner, sehingga sekarang telah ada beberapa sekolah lain juga yang mengikuti untuk menjalin kerjasama baik ini,” kata Hartono Kuswanoto.

Outing class kali ini di ikuti oleh 39 siswa dari kelas X MIPA dan IPS dengan di dampingi oleh 3 guru srikandi MAM Limpung. Terdiri atas 20 siswa putra dan 19 siswa putri, yang terbagi dalam 4 kelompok kerja dengan jumlah 9-10 siswa tiap kelompoknya.

“Di Hari Santri ini silakan anak-anak nyantri di Creative Farm, ambil ilmunya lalu action yang nyata sepulang dari sana,” tutur Ahyaudin, kepala MAM Limpung saat menyampaikan nasihat dan himbauan sebelum anak-anak berangkat menuju lokasi outing class.

Dia menambahkan bahwa pelaksanaan outing class di Creative Farm bertujuan agar anak-anak MAM Limpung dapat mengambil pelajaran berharga dalam setiap proses tahapan yang akan mereka dapatkan di Creative Farm.

“Jadilah santri yang berjiwa interpreneur, terlebih dalam bidang pangan, mengingat bahwa setiap manusia memerlukan asupan pangan. Kebutuhan pangan tidak mengingat usia, kebutuhan pangan di perlukan dari usia balita sampai tua renta,” tambahnya.

Sementara itu, Anna Nur Elawati, selaku guru ekonomi juga ketua pelaksana outing class menambahkan bahwa di Era smart society 5.0 saat ini, siswa MAM Limpung harus memiliki kemampuan berupa creativity, critical thinking, communication and collaboration, di mana empat kemampuan tersebut akan dapat kita perolah saat kita outing class di Creative Farm manakala siswa siswi mengikuti kegiatan tersebut dengan sungguh sungguh.

Outing class kali ini di awali dengan senam otak bersama dan di pimpin langsung oleh Kak Harto, irama musik di sematkan menambah semangat para peserta outing class di pagi yang cerah itu.

* Peserta outing class diajak untuk belajar metode grafting yaitu menyambung pucuk

MAM Limpung Sociopreneiur, merupakan tema apik yang disampaikan oleh pengelola Creative Farm. Secara etimologi Sociopreneur di ambil dari kata “sosial” yang berarti interaksi, dan  “preneur” yang berarti wirausaha,” jelas Anna Nur Elawati.

Inspiring Moment, merupakan acara Talk Show dengan mendatangkan 2 petani milenial. Adalah Kak Aji (jebolan Peternakan UGM) dan Kak Ade (jebolan Seni Rupa dan Desain, UNNES), pemuda 24 tahun yang dari terpaksa menjadi candu.

“Ada tiga 3 alasan bagi kami hingga kami candu dalam dunia pertanian, yaitu isu ketahanan pangan, resesi tahun 2023 serta Inflasi di negara kita,” kata Ade

Hartono Kuswanoto, atau lebih sering di panggil Kak Harto. Pengelola Creative Farm memaparkan cara budidaya tanaman buah Alpukat yang kemudian bersama tim mencontohkan cara budidaya Alpukat dengan runtut tanpa celah.

“Menghijaukan Bumi, Sejahterakan Petani”, menjadi jargon yang di agungkan untuk menyemangati peserta outing class.

Peserta outing class di ajak praktik budidaya alpukat kendil, mulai dari pembibitan, penanaman hingga panen. Perbanyakan tanaman alpukat dilakukan dengan metode sambung pucuk (grafting), dimana dalam praktiknya satu anak memegang satu pohon untuk kemudian, hasil grafting di perbolehkan untuk di bawa pulang sebagai buah tangan.

“ bismillah, semoga alpukatku hidup dan berbuah lebat ya Allah” ucap lirih Faruq, salah satu peserta outing class.( Nur Hidayah,Zy_humas/bd)