081128099990

WA Layanan

08.00 - 16.00

Senin - Jumat

KICK OFF MRSZS sebagai Masjid Pelopor Moderasi Beragama

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Surakarta – Peresmian Masjid Raya Sheikh Zayed Solo, diawali dengan dicanangkannya MRSZS sebagai Masjid Pelopor Moderasi Beragama (13/11) di Swiss Bell Hotel. Kegiatan dihadiri oleh Pengurus Harian Masjid Raya Sheikh Zayed Solo yang baru saja dilantik, termasuk di dalamnya Kepala Kankemenag Kota Surakarta, Hidayat Maskur sebagai Dewan Pengarah serta hadir pula Kepala Kanwil Kemenag Provinsi seluruh Indonesia. Sebagai tamu undangan, hadir Dirjen Bimas Islam, Direktur URAIS, Imam Besar Masjid Istiqlal, Wakil Walikota Solo, Sekda Kota Surakarta, serta pejabat-pejabat lainnya.

Dalam laporan kegiatan, yang disampaikan oleh Direktur URAIS, Muhammad Adib bahwa program Masjid Pelopor Moderasi Beragama (MPMB) merupakan ide dan gagasan brilian dari Menteri Agama Republik Indonesia. “Merespon dinamika keagamaan dan kebangsaan di Indonesia dewasa ini, khususnya terkait dengan kemasjidan, maka kita perlu mengembangkan apa yang disebut dengan islam wasathiyah atau yang kita kenal dengan moderasi beragama,”lanjutnya. Ia melanjutkan bahwa perlunya upaya serius dan terencana untuk dapat menarik bandul ke tengah, membuat cara pandang, sikap dan perilaku beragama yang adil dan berimbang jauh dari titik ekstrim. “Termasuk dalam hal ini utamanya dilakukan di rumah – rumah ibadah kita, ruang sakral yang tidak jarang dimasuki intrik politik atau politisasi sempit, ujaran kebencian, atau bahkan sikap dan tindakan yang merusak makna hakiki beragama yaitu kemaslahatan dan keamanan bersama,”terusnya. MPMB dijalankan dengan serangkaian kegiatan yang dilakukan oleh seluruh direktorat – direktorat jenderal bimbingan masyarakat islam dan juga seluruh unsur di kementerian agama dan segenap masyarakat dan diharapkan program islam wasatiah bisa terwujud di rumah – rumah ibadah.

Sementara itu, Wakil Walikota Solo,Teguh Prakoso menunggu petunjuk regulasi pengelolaan. “Dan hari ini juga dalam rangka peresmian masjid ada Kick Off Masjid Pelopor Moderasi Beragama, ini juga menurut saya menjadi bagian tepat sekali kick off nya di Kota Solo, semoga ini menjadi hasil yang gemilang dari ide dasar Pak Menteri Agama dan harapannya untuk menjadi lebih besar,”ujarnya. Ia juga mengucapkan selamat pada pengurus harian yang telah dilantik. “Semoga memakmurkan masjid ini, yang menurut arahan mulai minggu ini jumatan sudah harus diadakan di masjid ini, saya kira tidak hanya penduduk solo tetapi penduduk se solo raya akan berbondong – bondong supaya beribadah di masjid zayed yang keberadaannya di gilingan ini,”tuturnya. Pihaknya menyampaikan atas nama pemerintah kota Surakarta mengapresiasi memberikan penghargaan seti nggi – tingginya kepada Kementerian Agama dan seluruh hadirin yang hari ini hadir dalam rangka peresmian Masjid Sheikh Zayed Kota Surakarta.

Kick Off MRSZS sebagai Masjid Pelopor Moderasi Beragama diresmikan oleh Dirjen Bimas Islam, Kamarudin Amin mengucapkan selamat pada Walikota Surakarta yang akan memiliki ikon dan destinasi wisata baru yaitu Masjid Raya Sheikh Zayed Solo.”Diharapkan semakin menggairahkan kegiatan keagamaan dan mengokohkan penguatan islam di kota yang ramah ini,”ujarnya. Melalui program moderasi beragama, ia berharap terjadinya revitalisasi peran masjid untuk semakin profesional pengelolaannya juga kian berdaya dan memberdayakan umat. Ia menambahkan bahwa upaya penguatan moderasi beragama yang dilakukan bukan hanya karena moderasi beragama telah menjadi program prioritas menteri agama. “Kita melakukan penguatan ini karena kita memerlukannya, ada kondisi – kondisi aktual kehidupan keagamaan dan kebangsaan yang membutuhkan adanya suatu formula untuk menghadapinya, yaitu jurus cerdas untuk menjaga negara kesatuan republik indonesia dan kerukunan hidup beragam,”terangnya.

Kerukunan hidup beragama menjadi buah dari penguatan moderasi beragama, dengan terbangunnya cara pandang, sikap dan perilaku beragama yang toleran, anti kekerasan, menghormati budaya dan berwawasan kebangsaan Indonesia, maka kemajemukan Indonesia dapat terkendali, keharmonisan terwujud dan upaya – upaya pembangunan untuk kemajuan bangsa dapat terus dilakukan. Masjid menjadi salah satu fokus penting penguatan moderasi beragama, karena di masjidlah umat beragama secara rutin berkumpul. (may/bd)