Siswa RA Palma Jalan-Jalan Naik Bus Transjateng sambil belajar di Terminal Tirtonadi Solo

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Surakarta – Raudlatul Athfal Paripurna Al Ma’shum (RA Palma) yang berada di bawah naungan Kementerian Agama Kota Surakarta, hari ini, 23/2/2023 mengadakan outing class. Sebanyak 105 siswa dan guru RA Palma Surakarta melaksanakan kegiatan outing class dengan mengunjungi Terminal Tipe A Tirtonadi Surakarta dan jalan-jalan naik Bus Transjateng.

Kepala sekolah RA Palma, Chabibatul Basyariyah mengatakan bahwa tujuan kegiatan ini dilaksanakan sebagai penguatan tema pembelajaran alat transportasi.

“Kegiatan ini dilaksanakan sebagai penguatan pembelajaran tentang tema alat transportasi, subtema kendaraan darat, dan fokus tema bus.” terangnya Kamis (23/2/2023).

Siswa RA Palma datang ke terminal Tipe A Tirtonadi Surakarta disambut oleh Bapak Jamaluddin, Bapak Ali, Bapak Gatot, dan teman-temannya.

Bapak Jamaluddin mengajak siswa dan guru RA Palma untuk foto di depan gedung terminal Tipe A Tirtonadi Surakarta. Selesai berfoto, Bapak Jamaluddin memberikan pengetahuan kepada siswa tentang terminal sebagai fasilitas transportasi publik yang menyediakan bus ke semua jurusan.

“Terminal Tirtonadi menyediakan bus dari semua jurusan. Adik-adik mau ke mana? Mau Ke Surabaya, mau ke Jakarta, mau ke grandmall, mau ke kartasura, mau ke mana saja ada,” paparnya.

Bapak Jamaluddin mengatakan, pihaknya dengan terbuka menerima semua kunjungan dari siswa dan guru. Menurutnya, selain sebagai layanan transportasi, terminal juga memiliki fungsi pendidikan dan sosialisasi penggunaan transportasi umum kepada masyarakat.

“Kami siap menerima kunjungan dari sekolah-sekolah. Kami membuka pintu seluas-luasnya bagi kegiatan pendidikan.” ujarnya.

Bapak Jamaluddin dan tim mengajak siswa dan guru RA Palma melihat kedatangan bus dari berbagai jurusan, termasuk bus transjateng. Bapak Jamaluddin juga mengajak berkeliling Terminal Tirtonadi mulai dari area masuk terminal, tempat informasi/custumer servis, warung sehat yang makanannya sudah dicek oleh dinas kesehatan, masjid Al Musafirin, aula yang luas dilengkapi dengan wifi dan bisa digunakan untuk bazar atau lomba, tempat jalan orang tunanetra, tempat laktasi, ruang tunggu bus, dan ski bridge yang menghubungkan terminal Tirtonadi dengan stasiun Balapan.

Selanjutnya, siswa dan guru diajak ke halte khusus bus transjateng. Siswa dan guru disambut oleh Kak Lasdiyanto dan Kak Rachmat di halte. Siswa dan guru naik empat armada bus transjateng.

Kak Lasdiyanto ikut naik bus transjateng bersama rombongan kelompok B1. Di perjalanan, Kak Lasdiyanto menjelaskan bahwa bus transjateng milik pemerintah provinsi Jawa Tengah.

“Bus Transjateng adalah sistem Bus Rapid Transit (BRT) terpadu yang dioperasikan di bawah Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Tengah. Rute Bus transjateng dari terminal tirtonadi Solo sampai terminal Sumberlawang Sragen, melewati objek wisata Sangiran.” Paparnya.

Kak Lasdiyanto juga menjelaskan tentang gambar-gambar yang ada di kaca bus transjateng. “Gambar lelaki dengan tulisan di depan artinya lelaki duduk di depan, gambar perempuan dengan tulisan di belakang artinya perempuan duduk di belakang. Ada juga larangan selama naik bus transjateng antara lain dilarang merokok, dilarang makan di dalam bus, dilarang membawa binatang peliharaan, dilarang membawa senjata tajam, tidak boleh membawa makanan berbau menyengat, dan anak kecil didampingi orangtua.” Jelasnya.

Kak Lasdiyanto juga menyebutkan tarif naik bus transjateng. “Busny ber-Ac, nikmat sekali, tarifnya cuma dua ribu untuk kategori pelajar, sedangkan kategori umum empat ribu.” Pungkasnya.

Pengawas RA Kementerian Agama Kota Surakarta, Bapak Sarkin memberikan pernyataan “Pembelajaran yang luar biasa bagian dari puncak tema transportasi darat, di mana anak diajak ke obyeknya secara nyata, anak tidak lagi hanya mendengar cerita gambar secara atau miniatur namun langsung menyaksikan dan merasakannya, sehingga inti dari materi pembelajarannya menarik dan menyenangkan sehingga anak tahu tata cara naik Bus maupun BRT dan bus apa yang akan dinaiki sesuai tujuan yang diinginkan. Selamat ya anak-anakku, semoga kelak ada yang jadi pengusaha oto Bus. Sukses selalu RA Palma.” Tulisnya. (Iba/bd)