Kasubbag TU Buka Pelatihan Media Pembelajaran Bagi Guru

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Demak – Balai Diklat Keagamaan (BDK) Semarang selenggarakan Pelatihan Di Wilayah Kerja (PDWK) di Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Demak. Kegiatan dibuka di aula Kemenag, Senin (13/03).

Pelatihan tentang Media Pembelajaran diselenggarakan selama enam hari mulai 13 hingga 18 Maret 2023. Dalam kegiatan ini, penyelenggara pelatihan mengundang 35 peserta yang terdiri dari Guru PAI di Kabupaten Demak.

Tujuan diadakannya pelatihan tentu tidak lepas dari perkembangan zaman yang saat ini kental dengan dunia digital. Saat ini teknologi informasi yang sudah merambah disetiap lini kehidupan manusia, termasuk hingga ke ranah pendidikan dan pelaksanaan ajaran agama, sehingga pemanfaatan multimedia dibidang pendidikan menjadi hal yang wajib.

Mewakili Kepala BDK Semarang yang berhalangan hadir, Ahmad Subhan sebagai Widyaiswara menyampaikan laporannya, “Pelatihan ini merupakan respon dari Kemenag melalui Badan Moderasi Beragama dan Pengembangan Sumber Daya Manusia, respon terhadap perkembangan teknologi sehingga membuat desain pelatihan multimedia bagi guru-guru,”

Dalam mendukung suksesnya kegiatan pelatihan, Ahmad Subhan berpesan agar seluruh peserta dapat mengikuti kegiatan secara baik dan tuntas supaya daya hasil dari pelatihan ini dapat maksimal.

Usai laporan dari perwakilan BDK, Kasubbag TU Kemenag Demak, Nur Fauzi, mewakili kepala kantor menyampaikan sambutan sekaligus membuka kegiatan. “Terimakasih BDK Semarang yang telah menyelenggarakan pelatihan ini, kami harapkan Bapak-Ibu peserta pelatihan nantinya mampu menguasai tujuan pokok yaitu membuat perencanaan pembelajaran yang baik,”

Nu Fauzi juga mengajak seluruh guru untuk mengikuti perkembangan teknologi, menurutnya pembelajaran saat ini tidak hanya berbasis klasikal, tapi harus meningkatkan pembelajaran kreatif, sehingga anak-anak tidak jenuh dalam proses kegiatan belajar mengajar.

“Melalui diklat ini, semoga membawa cakrawala untuk panjenengan sami, yang nantinya dapat menghasilkan kreatifitas dan inovasi sehingga menghasilkan kegiatan belajar mengajar yang efektif.” Tutup Nur Fauzi.(msr/rf)