Musta’in Ahmad : Wujudkan Potensi Madrasah Jadi Prestasi

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Demak – Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah, Musta’in Ahmad, mengajak segenap civitas akademika MTs Negeri 2 Demak mewujudkan segala potensi yang dimiliki madrasah menjadi sebuah prestasi. Hal ini ia sampaikan pada acara Pembinaan Guru dan Pegawai serta Tasyakuran Sertifikat Tanah, Kamis (9/03).

Acara pembinaan bertempat di aula madrasah lantai dua diikuti seluruh guru dan pegawai. Nampak hadir pula, Kepala Kemenag Demak, Ahmad Muhtadi, didampingi Kasubbag TU dan Kasi Pendidikan Madrasah. Selain kegiatan pembinaan, sebagaimana yang disampaikan oleh Kepala Madrasah, Kasmuin, bahwa acara itu digelar juga sebagai bentuk rasa syukur atas telah selesainya proses pensertifikatan tanah madrasah setelah melalui proses yang sangat panjang selama beberapa tahun.

“Sebagai rasa syukur, hari ini kita menghadirkan Bapak Kakanwil yang pada saatnya nanti mohon berkenan memberikan pembinaan dan pencerahan kepada rekan-rekan guru dan pegawai kami.  Dan sebagai rasa hormat sekaligus ucapan terimakasih, hari ini kami juga mengundang para mantan kepala madrasah, yang pada masa kepemimpinannya beliau turut memperjuangkan penyelesaian masalah tanah madrasah kita tercinta ini,” kata Kasmuin dalam sambutan.

Usai sambutan Kepala Madrasah, acara dilanjutkan pembinaan oleh Kakanwil. Selaras dengan tema kegiatan hari itu, Kakanwil banyak memberikan tekanan tentang sikap dan prinsip pemimpin yang memiliki kemampuan untuk mengoptimalkan pemberdayaan potensi madrasah sehingga berbuah menjadi sebua prestasi.

“Pemimpin yang baik adalah pemimpin yang sanggup memikul tanggung jawab. Dari periode kepemimpinan yang satu ke periode berikutnya, dari kepala madrasah yang satu ke kepala madrasah selanjutnya, proses ini terus berlanjut. Harus ada yang memulai, harus ada proses keberlanjutan. Dan ini perlu ketangguhan dan daya juang,” ujarnya.

Menurutnya, dengan berbagai konsep yang dikembangkan serta potensi dan kekuatan besar yang dimiliki oleh madrasah haruslah bisa berbuah menjadi prestasi. “Sepanjang masih di bawah meja, sepanjang masih di bawah karpet, sepanjang masih tertutup, selamanya hanya akan menjadi potensi yang tidak ada artinya apa-apa. Kita harus singkap penutupnya agar prestasi ini berbuah prestasi, “ ajaknya.

“Kalau kita mau madrasah ini tahun depan siswanya bisa bahas Inggris atau bahasa Arab, misalnya, maka ini perlu kepeloporan yang baik dan ketangguhan. Kalau tidak ada ketangguhan, sekecil apapun program maka tidak akan jalan, apalagi gagasan-gagasan yang besar,” ingatnya.

“Pelajaran selanjutnya dari apa yang harus kita lakukan adalah soliditas, kekompakan. Sejarah bangsa ini mengajarkan kita dulu hebat, jaya luar biasa. Siapa yang tak kenal Kerajaan Pajajaran, siapa yang tak tahu Kerajaan Sriwijaya, Majapahit, Kesultanan Demak. Tapi kenapa konon lebih dari 300 tahun kita dijajah oleh bangsa lain. Salah satu sebabnya karena kita mau diadu domba. sehingga tidak solid dan tidak kompak lagi” ingatnya kembali.

Menariknya, dengan gaya penyampaian yang penuh semangat, komunikatif dan sesekali diselingi dengan kelakar ringan, maka tak pelak Kakanwil mampu membuat suasana pembinaan siang itu menjadi hidup. Terbukti sesekali para peserta merespon dengan tawa dan juga tepuk tangan. Sehingga satu jam lebih pembinaan yang disampaikan oleh orang nomor satu di jajaran pegawai Kantor Wilayah  Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah itu pun berlalu tanpa terasa.(msr/rf)