Jemaah Haji Dihimbau Waspadai Gejala Heat Stroke

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Karanganyar – Menjelang pelaksanaan Ibadah Haji 1437 H, sejumlah persiapan dilakukan oleh Kementerian Agama Kabupaten Karanganyar, diantaranya adalah menyelenggarakan Bimbingan Manasik Haji. Ada 473 Jemaah Haji Asal Karanganyar yang mengikuti Manasik tingkat kabupaten di Gedung Dakwah Muhammadiyah, (18/07).

Sejumlah narasumber hadir dalam manasik tingkat kabupten tersebut, diantaranya Kepala Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kanwil Kemenag Provinsi Jawa Tengah, Noor Badi, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Karanganyar, Musta’in Ahmad dan Kepala Dinas Kesehatan, Cucuk Heru Kusumo serta Kepala Seksi PHU, Museri.

Dalam salah satu pemaparan narasumber, Kepala Dinas Kesehatan, dokter Cucuk Heru Kusumo mengatakan bahwa calon jemaah haji perlu mewaspadai cuaca ekstrim di tanah suci yang dapat mengakibatkan Heat Stroke. Menurutnya kasus heat stroke ini cukup banyak dialami oleh jemaah haji saat berada di Arab Saudi, mengingat suhu udara yang cukup tinggi.

“Sekarang ini kasus heat stroke yang dialami jemaah haji asal Indonesia cukup banyak, terutama saat berada di Padang Arafah yang memiliki suhu cukup tinggi sekitar 52 derajat celcius. Oleh karenanya jemaah harus mengenali tanda dan gejalanya,” ucap Cucuk.

Lebih lanjut Kadin Kesehatan mengatakan bahwa tanda dan gejala heat stroke ini diantaranya adalah kulit panas dan kering, kulit kemerahan, nafas menjadi terasa cepat dan berat, denyut jantung semakin cepat, sakit kepala seperti ditusuk-tusuk, serta gejala saraf lainnya seperti kejang dan otot terasa kram.

Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan saat berada di tanah suci, dokter Cucuk mengatakan kepada jemaah untuk menjaga asupan gizinya, banyak minum air putih serta berusaha berada di dalam ruangan apabila memungkinkan.

Sementara itu, Kabid PHU Kanwil Prov. Jateng, Noor Badi membahas tentang kebijakan penyelenggaraan ibadah haji tahun 2016. Dalam pemaparannya Noor Badi banyak menjelaskan tentang fasilitas dan peran pemerintah yang cukup banyak dalam membantu terlaksananya ibadah haji bagi masyarakat Indonesia, mulai dari pelayanan hingga biaya haji.

Dalam sesi pertama manasik haji tingkat kabupaten tersebut, diperkenalkan juga petugas-petugas yang akan mendampingi jemaah haji asal Karanganyar berangkat ke tanah suci, mulai dari petugas daerah, petugas/pembimbing ibadah haji hingga petugas kesehatan. Untuk TPHD ada Sriyanto (Kemenag), Anung dan Siti Sofiah, TPIHI (Muslim), TPHI (Djoko Saryanto) serta TKHI ada Mujiran, Cahyo dan seorang dokter. (hd/gt)