Bimas Hindu Jateng Melepas Gamelan Ke PHDI Karanganyar

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Karanganyar, Gamelan Jawa adalah ensembel musik yang biasanya menonjolkan metalofon, gambang, gendang, dan gong. Musik yang tercipta pada Gamelan Jawa berasal dari paduan bunyi gong, kenong dan alat musik Jawa lainnya. Irama musik umumnya lembut dan mencerminkan keselarasan hidup, sebagaimana prinsip hidup yang dianut oleh masyarakat sebagai kearifan lokal dalam tradisi tanah jawa.

Gamelan adalah produk budaya untuk memenuhi kebutuhan manusia akan kesenian. Kesenian merupakan salah satu unsur budaya yang bersifat universal. Dalam ajaran agama Hindu gamelan Jawa sangat dibutuhkan ketika pelaksanaan upacara keagamaan, mengingat gamelan jawa sebagai pengiring tembang yang mengandung filosofis kehidupan diantaranya gending; Maskumambang (dalam kandungan), Mijil (lahir), Sinom (muda), Kinanthi (tuntunan), Asmarandana (asmara), Gambuh (kecocokan), Dhandhanggula (senang), Durma (dermawan), Pangkur (menjauhi hawa nafsu), Megatruh (kematian) dan Pocung (dibungkus mori putih).

PHDI Kabupaten Karanganyar menerima bantuan dari Pembimas Hindu Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah, (30/11) berupa gamelan dan seperangkatnya, bertempat di kantor PHDI Karanganyar dan bantuan diserahkan langsung oleh I Dewa Made Artayasa.

Dalam arahanya I Dewa Made Artayasa Pembimas Hindu Jawa Tengah; “Bantuan seperangkat Gamelang Jawa bersumber dari dana DIPA Pembimas Hindu sebagai program untuk kelancaran umat Hindu dalam melaksanakan kegiatan keagamaan”, jelas I Dewa. Mengapa bantuan Gamelan diperlukan, tutur I Dewa. Jawab, I Dewa; karena mengingat sampai saat ini tradisi yang berkembang hanya dari bali saja itupun khusus untuk umat Hindu, dengan kondisi tersebut, bantuan gamelan diharapkan mampu memberikan semangat nilai-nilai tradisi keagamaan dalam agama Hindu di Nusantara yang bercirikan khas Jawa Tengah mampu berkontribusi secara real dalam mempertahnakan roh-roh kearifan lokal sesuai nilai keindonesiaan dan kebangsaan, jelas I Dewa memberi arahan pengurus PHDI Karanganyar.

Membuka cakrawala nilai keagamaan dan sejarah; I Dewa; memberi bukti perjalanan sejarah sesuai dalam Hindu di Indonesia, “bahwa fungsi gamelan secara umum adalah sebagai iring-iringan tari, upacara adat, pagelaran seni, iringan wayang, alat musik, iring-iringan pernikahan”. Maka lanjut I Dewa; “Gamelan secara hakiki rata-rata hanya dimainkan pada kesempatan tertentu seperti upacara agama, perayaan masyarakat khusus, pertunjukan wayang, dan untuk mempertahankan tradisi budaya yang diwariskan oleh leluhur, pungkas I Dewa.” (ali/wh)