MAN Majenang Peduli Korban Banjir

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Cilacap – Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Majenang Kamis (01/12) memberikan bantuan 200 paket sembako kepada para korban banjir di desa Mulayasari Kecamatan Majenang.

Di posko bencana, rombongan MAN Majenang disambut oleh Camat Majenang, Octrivianto beserta tim siaga bencana. Kepala MAN Majenang Hamid Alwi, menyerahkan bantuan secara simbolis paket bencana dan diterima Camat Majenang.

Menurut Kepala MAN Majenang, bantuan tersebut dikumpulkan murni dari para siswa dan guru. Para siswa berinisiatif untuk membantu meringankan para korban. Setelah didiskusikan dengan guru, kemudian dilaksanakan penggalangan dana. Para siswa yang tergabung dalam berbagai organisasi mulai OSIS, Kepramukaan, Remaja Masjid, PMR, dan Pecinta Alam saling bahu membahu.

Tindakan mereka merupakan spontanitas akibat rasa empati mereka terhadap bencana yang melanda di sekitarnya. Sebagai orang tua kedua, dia merasa terharu sekaligus bangga atas tindakan para siswanya.

Sementara itu, Camat Majenang menyambut dengan perasaan gembira dan muka yang berbinar-binar. Dia menyampaikan rasa terima kasih kepada para siswa MAN Majenang beserta dewan gurunya. Dia juga mendoakan agar amal perbuatan para siswa mendapat ridla Allah SWT.

“Tidak ada kata lain yang dapat saya sampaikan selain kata terima kasih ayang sebesar-besarnya kepada para siswa MAN Majenang beserta dewan gurunya. Bantuan sembako ini tentu akan sangat bermanfaat untuk membantu meringankan beban mereka yang telah satu minggu berada di tenda-tenda pengungsian. Dan semoga amal baik ini mendapat balasan yang jauh lebih baik, sehingga para siswa kelak bisa menjadi generasi yang cerdas, mandiri dan beraklakul karimah,” tuturnya.

Selain mengumpulkan, para siswa melalui perwakilannya juga berkesempatan mengantarkan langsung bantuan mereka ke Posko bencana. Dengan didampingi oleh guru pembimbing dan kepala madrasah, mereka juga memberikan langsung kepada yang berhak. Hal ini akan sangat berguna bagi para siswa, karena pengalamannya bisa mengarakan menjadi manusia yang berempati.

Usai menyerahkan bantuan, para siswa berdoa bersama agar para korban bencana diberikan ketabahan dan kekuatan dalam menghadapi cobaan. (budiono/gt)