Kinerja Guru Mencerminkan Kualitas Pendidikan

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Semarang – Guru merupakan salah satu pilar utama dalam konteks pendidikan nasional. Pembekalan bagi guru juga berarti pembekalan bagi anak didik dalam proses belajar mengajar.

Kinerja yang baik seorang guru jelas mempengaruhi keahliannya dalam mendidik murid-muridnya. Sebab itu penting bagi Bimbingan Masyarakat (Bimas) Kristen yang menaungi para pendidik agama kristen di sekolah-sekolah untuk memberikan pelatihan kepada guru Pendidikan Agama Kristen melalui workshop penilaian kinerja guru. Workshop yang telah berlangsung selama 4 hari sejak tanggal 21-24 Pebruari 2017 yang mengambil lokasi di Hotel Le Beringin Salatiga, Jl. Jend. Sudirman 160 Salatiga diikuti oleh Pengawas Pendidikan Kristen, Penyelenggara Kristen, serta guru-guru Agama Kristen dari 35 Kota/Kabupaten sejumlah 80 orang. Menariknya adalah, peserta guru tidak hanya berasal dari guru-guru agama di sekolah negeri dan swasta tetapi juga guru-guru yang berasal dari Sekolah Menengah Teologia Kristen (SMTK). Perlu diketahui bahwa SMTK di Provinsi Jawa Tengah berjumlah 8 sekolah.

Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah Farhani sangat mengapresiasi kegiatan yang dilaksanakan oleh bimas Kristen sebab dengan demikian beliau bisa mengetahui permasalahan yang ada di dalam Pembimbing Masyarakat (Pembimas).

“Kegiatan yang diselenggarakan oleh Pembimas sebisa mungkin tidak saya wakilkan dan saya merasa perlu berada di tengah-tengah ibu dan bapak semuanya. Jika saya tidak hadir saya tidak tahu di bimas-bimas ada permasalahan apa,” ujar Farhani.

Disampaikan juga oleh Farhani bahwa ada tiga hal wajib yang terkait dengan guru yaitu : 1. Kualifikasi akademik, sampai saat ini di Kementerian Agama masih ada guru yang belum pendidikan S1/D4, 2. Kompetensi, yang meliputi kompetensi pedagogik, kepribadian, profesional dan sosial, 3. Sertifikat pendidik, dalam hal ini perlu diperhatikan bahwa hak-hak guru untuk mendapatkan tunjangan profesi jangan sampai tidak dibayarkan dan hangus.

Pembicara dalam kegiatan inipun cukup beragam. Selain pejabat dari Kanwil Kemenag Prov. Jateng yaitu Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama dan Plt. Pembimas Kristen, panitia juga mengundang perwakilan dari Ditjen Bimas Kristen Bidang Pendidikan untuk menyampaikan materi kebijakan Ditjen Bimas Kristen terkait USBN mapel Pendidikan Agama Kristen. Di samping itu juga hadir pembicara dari LPMP (Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan) Jawa Tengah, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah, Balai Diklat Keagamaan, Universitas Katolik Soegijapranata, serta Pengawas Pendidikan Agama Kristen.

Dalam pesan penutupnya, Plt. Pembimas Kristen, Sulardi Paulinus, mengingatkan bahwa tugas seorang guru bukan semata-mata sebagai pemberi mata pelajaran namun menjadi seorang guru adalah panggilan hidup dari Allah. Meneladani Sang Guru Sejati yaitu Yesus Kristus, siap menderita dan berkurban serta bersuka cita dalam melaksanakan tugas panggilannya.

Sehingga diharapkan dengan adanya workshop ini terjadi peningkatan kinerja dan profesionalisme guru pendidikan agama Kristen. Guru mengetahui kebijakan-kebijakan apa saja yang  ada di Kementerian Agama baik di tingkat pusat maupun di provinsi, serta guru mampu menghasilkan karya-karya inovatif mencerdaskan kehidupan bangsa. (dina/gt)