Dulu Mati Suri, Sekarang Rela Mengantri

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Magelang – Madrasah di Kabupaten Magelang semakin mendapatkan tempat dan dipercaya masyarakat sebagai penyelenggara pendidikan yang berkualitas. Unjuk kinerja para guru di madrasah untuk mewujudkan pendidikan yang berkualitas telah menghasilkan lulusan madrasah yang unggul dalam prestasi akademik dan berakhlakul karimah semakin diakui oleh masyarakat.

Salah satunya adalah MI Maarif Gunungpring Muntilan. Pengurus LP Maarif Muntilan Muslih, menyampaikan melalui email (Sabtu, 11/3), bahwa saat ini para orang tua rela antri dan berharap dapat memasukkan putra-putrinya belajar di madrasah tersebut.

MI Maarif Gunungpring Muntilan melaksanakan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) pada 6 s.d. 16 Maret 2017 dengan kuota sebanyak 75 siswa. Sampai dengan Sabtu, 11/3/2017, pendaftar sudah mencapai 86 calon peserta didik.

“Dengan terpenuhinya kouta sebelum batas akhir pendaftaran, ini berarti seleksi calon peserta didik berlangsung ketat,” kata Muslih.

Kepala Madrasah Siti Rohmah menyampaikan bahwa sejak November 2016, sudah banyak orang tua yang menitipkan akta kelahiran anaknya untuk didaftar sebagai calon peserta didik baru.

“Mulai November 2016 lalu, sudah banyak orang tua yang menitipkan akte kelahiran anaknya pada kami untuk didaftar sebagai calon siswa baru,” kata Siti Rohmah

“Ini membuktikan bahwa para orang tua sangat berminat untuk mempercayakan pendidikan putra-putrinya kepada kami,” tambahnya.

Muslih menyampaikan bahwa MI Gunungpring Muntilan sangat berbeda kondisinya pada 16 tahun lalu. “Mengenang 16 tahun lalu, MI ini pada tahun ajaran 2001/2002 hampir mati, karena hanya mendapat 1 siswa baru. Itu pun anaknya akhirnya pindah ke sekolah lain. Pada tahun 2006, MI Maarif Gunungpring tidak mengikuti ujian akhir madrasah karena tak ada satupun murid yang duduk di kelas 6,” katanya.

Muslih melanjutkan, semangat Kyai Zaenal Musthofa sebagai Ketua Komite Madrasah berhasil memacu para guru dan Pengurus NU Ranting Muntilan untuk melakukan pembenahan. Para guru mulai masuk jam 06.45 WIB dengan materi shalat Dhuha, hafalan surat pendek, dan asmaul husna.  Pembelajaran agama benar-benar diintensifkan, dan membuahkan hasil karena MI Gunungpring menjadi langganan nilai yang membanggakan untuk mata pelajaran agama di tingkat kabupaten.

Perbaikan sarana dan prasarana madrasah terus diperhatikan. Gedung yang berdiri sejak 1969 tersebut, direnovasi secara bertahap seiring tumbuhnya kepercayaan masyarakat. Saat ini telah berdiri gedung berlantai dua dengan konstruksi yang kokoh.

Di Kabupaten Magelang, MI Maarif Gunungpring memiliki 277 siswa dan menempati peringkat keempat untuk MI Swasta.  

“Ini menjadi tantangan bagi komite dan pengurus NU agar ke depan kita bisa membangun gedung lagi untuk menampung lebih banyak siswa. Kasihan, mereka yang tidak bisa belajar di tempat ini gara-gara tempatnya terbatas,” tambahnya.

“Untuk melayani pendaftar hingga 16 Maret besuk, kita persiapkan tenda khusus untuk PPDB. Ini untuk mengantispasi jumlah pendaftar yang semakin bertambah supaya pelayanan lebih maksimal,” tegasnya. (muslih-m45k-Af)