Partisipasi Aktif Kemenag dalam Peringatan HUT Kota Semarang

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Semarang – Bangsa yang bijak adalah bangsa yang menghormati jasa-jasa para pendahulunya. Ungkapan ini sangat akrab bagi kita. Sebagai implementasi dari ungkapan tersebut, Walikota Semarang melaksanakan ziarah ke makam Sunan Bayat Kabupaten Klaten, Kamis (13/04).

Ziarah ini merupakan rangkaian kegiatan dalam rangka memperingati hari jadi Kota Semarang ke-470. Kegiatan diikuti oleh Wakil Walikota Hevearita, Muspida, pejabat Pemkot, Organisasi Pemerintah Daerah, Dinas terkait termasuk Kementerian Agama Kota Semarang.

Kemenag Kota Semarang diwakili oleh Kasi Penyelenggaraan Haji dan Umrah Ahmad Samsudin mengatakan bahwa dirinya memohonkan maaf kepada Walikota Semarang atas ketidakhadiran Kakankemenag karena pada waktu yang bersamaan Kakankemenag sedang mengikuti Rapat Kerja Jajaran Kanwil Kemenag Jateng di Solo.

Kasi PHU menyampaikan bahwa ziarah kepada pendahulu sangat penting maknanya. “Disamping mendoakan juga mengenang jasanya yang akan menambah semangat bagi kita semua. Tanpa  adanya perjuangan Ki Ageng Padan Arang, Kota Semarang tidak mungkin ada seperti sekarang ini. Kita wajb mendoakan semoga amal ibadahnya diterima di sisi Allah SWT dan kita semua diberikan kekuatan untuk meneruskan pembangunan yang ditinggalkannya,” ujar Kasi PHU.

Samsudin mengungkapkan bahwa Kota Semarang yang berusia 470 tahun banyak mempunyai peninggalan pembangunan dari para pendahulu, termasuk peninggalan Ki Ageng Pandanaran II yang perlu dipelihara dan dilestarikan.

Kegiatan ini diikuti pula oleh perwakilan Camat, Lurah dan perwakilan siswa SMA & SMK Kota Semarang. Sementara dari Kabupaten Klaten dihadiri oleh Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, para ulama, sesepuh, kerabat dan juru kunci makam Sunan Bayat. Ziarah diisi dengan pembacaan tahlil dan doa yang dipimpin oleh KH. Hadlor Ihsan dan KH. Said.

Menurut sejarah, Sunan Bayat atau disebut juga Sunan Tembayat merupakan pendiri Kota Semarang pada tanggal 2 Mei 1547 dan merupakan Bupati I. Beliau biasa disebut juga dengan Ki Ageng Padan Arang atau Sunan Pandanaran II. (ch/gt)