081128099990

WA Layanan

08.00 - 16.00

Senin - Jumat

Kartini Masa Kini, Mulailah Mencintai Lingkungan Sekitar

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Rembang – Isu lingkungan menjadi perhatian serius ratusan peserta dari MA/SMA dalam acara talkshow Kartini Inspirashe-ku yang digelar oleh Dindikpora Kabupaten Rembang, Minggu (16/4) di Hotel Fave Rembang.

Isu tersebut dilontarkan oleh salah satu narasumber, yaitu Putri Indonesia, Lisa Elli Purnamasari yang banyak bercerita pengalaman selama menjadi Miss Earth Indonesia atau putri lingkungan hingga saat menjadi presenter di salah satu stasiun televisi. Sebagai putri lingkungan dia mengajak para pelajar untuk menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan.

“Pertama kali kita harus membiasakan diri mencintai lingkungan sekitar. Mulailah dari hal-hal kecil, seperti tidak membuang tisu sembarangan, menyalakan ac sepanjang hari di kamar, menyalakan air terus selama sikat gigi dan menyisakan air minum kemasan. Padahal, di luar sana masih yang kesulitan mengakses air bersih,” paparnya dalam talkshow yang dipimpin oleh Gresia Kristi.

Paparan perjuangan wanita lainnya dikemukakan narasumber, yaitu Gloria Natapratja Duta Pemuda Pelajar Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), Redaksi Pelaksana Detik.com Ken Yunita, Ketua TP PKK Rembang yang juga istri Bupati Rembang, Hj.Hasiroh Hafidz dan Istri Wakil Bupati Rembang, Vivit Bayu Andriyanto.

Hasiroh Hafidz menceritakan bagaimana komitmennya dalam menjalankan tugas sebagai ketua TP PKK membantu pemkab dalam mensejahterakan masyarakat terutama bagi kaum perempuan.

Sementara Vivit berkisah semasa menuntut ilmu ke perguruan tinggi sampai akhirnya membuat lembaga pendidikan anak usia dini, serta Ken yang menceritakan perjuangannya menjadi jurnalis dan melawan kecemasan yang lama menghantui dirinya.

Dari unsur pelajar, Gloria memaparkan bagaimana perjuangannya ketika menghadapi permasalahan kewarganegaraan ganda dan hampir saja menggagalkannya untuk ikut menjadi tim paskibraka dalam upacara peringatan hari kemerdekaan tahun 2016 lalu di istana. Namun dengan keberania dan perjuangan, akhirnya Presiden Jokowi memperbolehkan dia ikut bertugas sebagai tim paskibraka saat penurunan bendera.

 “Yang pernah saya alami mulai seleksi awal di kabupaten sampai dengan nasional dengan tempaan fisik yang dari pelatih.  Namun ternyata tidak sesuai dengan harapan saya ketika melaju di tingkat nasional. Akhirnya saya berjuang dan berhasil. Saya tidak akan menjadi diri saya yang sekarang jika tidak mengalami proses tersebut,” ujarnya.

Pelajar yang juga sebagai Duta Pemuda Pelajar ini pun menceritakan kegiatannya berkeliling ke daerah-daerah untuk memantau kegiatan seperti OSIS, PMR dan lainnya. Selama berkeliling, ia banyak memberikan motivasi kepada mereka. (ss/bd)