Pentingnya Pemetaan, Penyuluh Koordinasi Lintas Sektoral

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Cilacap – Untuk dapat melaksanakan tugas dengan baik, seorang penyuluh harus memiliki peta kepenyuluhan. Dari peta, maka akan diketahui karakter dan potensi masing-masing wilayah. Dengan membaca peta, maka penyuluh akan mampu mempersiapkan bahan dan metode kepenyuluhan dengan tepat.

Peta yang dimiliki penyuluh saat ini sangat terbatas, yakni hanya mencakup data fisik saja. Di antaranya, jumlah pemeluk agama, usia, pendidikan, pekerjaan, kelompok pengajian dan tempat ibadah. Sedangkan penyuluh tidak memiliki data non fisik seperti berbagai macam kasus baik kriminal maupun perdata hingga produktifitas masyarakat.

Karenanya, Kelompok Kerja Penyuluh (Pokjaluh) Kementerian Agama Kabuaten Cilacap berkolaborasi dengan Kepolisian, khususnya Satuan Intelijen dan Keamanan (Intelkam). Satuan Intel memiliki peta berbagai macam kasus, pelaku hingga sebarannya. Termasuk seluruh bentuk gerakan bawah tanah atau jaringan teroris secara lengkap terpetakan.

Kasat Intelkam Polres Cilacap, Tri Hartanto mengatakan bahwa peran penyuluh sangatlah penting sebagai salah satu mata rantai untuk mewujudkan kemanan dan ketertiban masyarakat.

“Kami punya data pemetaan yang lengkap terkait kondisi dan situasi masyarakat. Berbagai macam aliran, gerakan, pelaku, peran hingga sepak terjangnya ada. Tugas kami adalah mendata kemudian melaporkan secara rahasia. Fungsi data tersebut untuk kemudian dilakukan tindak lanjut yang intinya untuk keamanan dan ketertiban masyarakat. Dengan adanya data dari kami diharapkan penyuluh melalui bahasa agama bisa menyampaikan kepada publik agar tercipta kamtibmas yang berkualitas,”katanya.

Ketua Pokjauh, ‘Aid Mustakim menegaskan, bahwa tanpa kolaborasi dengan lintas sektoral, penyuluh hanya bisa melihat bagian luar saja. Padahal untuk dapat memberikan penyuluhan yang mengena dan efektif harus mengetahui seluk beluk akar berbagai permasalahan yang ada. Di sinilah menurutnya letak urgensi koordinasi lintas sektoral.

Pihaknya mengaku, bahwa dengan simbiosis mutualisma tersebut, ke depan penyuluh agama akan lebih tajam dan profesional dalam dalam melaksanakan tugasnya menuju kemaslahatan umat.(On/bd)