Rembang – Air Zamzam milik jemaah haji asal Rembang sudah terdistribusi ke keluarga jemaah haji. Air zam-zam sebanyak 5 liter telah diambil oleh pihak keluarga jemaah haji di Balai Kartini, Rembang.
Kepala Seksi Penyelenggaraan Haji dan Umroh Kemenag Rembang, Zuhri mengatakan, air Zamzam sudah sampai di Balai Kartini sejak kemarin Selasa (4/7/2023). Keluarga jemaah haji telah mengambil air Zamzam dengan membawa fotokopi KTP dan nomor telepon. “Syarat untuk mengambil airZamzam adalah dengan membawa fotokopi jemaah haji dan nomor telepon,” kata Zuhri.
Sekretaris panitia Pemberangkatan dan Pemulangan Haji Kabupaten Rembang, Kenang mengatakan, jumlah air Zamzam yang dibagikan yaitu 857. “Seharusnya 862. Tapi ada lima jemaah haji yang tidak jadi berangkat tahun ini,” kata Kenang.
Sementara terkait kebijakan pemberian tambahan 5 liter air Zamzam untuk Jemaah haji, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas telah mengambil kebijakan ini. Kebijakan ini diumumkan bersamaan dengan pelepasan keberangkatan jemaah kloter pertama Embarakasi Batam (BTH 01) di Syisyah-Makkah, 3 Juli 2023.
Dalam kurun lebih dari 10 tahun terakhir, jemaah haji Indonesia mendapat air Zamzam sebanyak 5 liter. Air Zamzam itu sudah dikemas dalam galon yang dimasukkan dalam kardus dan dibagikan ke jemaah setibanya di asrama haji debarkasi. Air Zamzam tersebut dibawa oleh maskapai, baik Garuda Indonesia maupun Saudia Airlines, pada fase pemberangkatan jemaah haji.
Air Zamzam ini akan didistribusikan di debarkasi. “Setibanya di asrama haji debarkasi, jemaah akan menerima 5 liter air Zamzam. Untuk 5 liter tambahannya, akan diterima di Kantor Kemenag Kab/Kota pada kesempatan berikutnya,” terang Direktur Pelayanan Haji Dalam Negeri Saiful Mujab.
Menurut Saiful Mujab, setelah kebijakan menambah air Zamzam disepakati, pihaknya segera berkoordinasi dengan pihak maskapai penerbangan. Rakor secara daring digelar untuk menyepakati teknis pengiriman air Zamzam tambahan bagi jemaah haji Indonesia.
“Kami dan maskapai sepakat untuk mengirim air Zamzam tambahan untuk jemaah haji Indonesia secara bertahap,” ujar Saiful. — iq/rf