Cilacap – Ajang Kompetensi Seni dan Olahraga Madrasah (AKSIOMA), merupakan salah satu sarana untuk mencetak generasi berprestasi di bidang non akademik. Jika dilihat sepintas, kegiatan olahraga dan seni yang digelar tampak tidak berbeda seperti pada umumnya. Yang membedakan adalah ruh atau nilai yang terkandung di dalamnya. Semangat dan jiwa Islami menjadi tolak ukur utama dalam menentukan sebuah prestasi.
Ketua penyelenggara AKSIOMA MTs tingkat Kabupaten Cilacap tahun 2019, Moh Mahrus menegaskan, bahwa untuk menguatkan sosialisasi, pihaknya juga menggandeng unsur pemerintah kecamatan (Forkopimkec). Melalui Formkopimkec, panitia dapat menyampaikan pesan tentang pentingnya AKSIOMA bagi pendidikan madrasah. Dengan begitu, para pimpinan di tingkat kecamatan mampu memberikan pencerahan manakala ada aparatur desa yang belum mengetahuinya.
Pada pembukaan AKSIOMA 2019 di Kecamatan Majenang, Pelaksana tugas Kepala Kankemenag Kabupaten Cilacap, Imam Tobroni menegaskan bahwa, AKSIOMA merupakan ajang unjuk prestasi non akademik madrasah. Secara akademik, prestasi madrasah sudah tidak diragukan lagi. Hal tersebut dibuktikan dari capaian hasil Ujian Nasional yang terus meningkat.
Menurutnya, mengejar prestasi non akademik tidak kalah pentingnya dengan prestasi akademik. Kegiatan olah raga dan seni yang diorganisir dan dijadikan sarana pembentukan karakter sangtlah penting. Penanaman nilai-nilai kejujuran, kedisiplinan dalam kebersamaan melalui AKSIOMA diharapkan mampu menelurkan generasi berakhlakul karimah.
“Kegiatan AKSIOMA merupakan wadah pembibitan prestasi non akademik yang didasari oleh nilai-nilai kearifan. Bagaimana siswa madrasah dididik, digembleng sekaligus difasilitasi untuk praktek langsung di lapangan. Karenanya, saya minta agar seluruh panitia yang terlibat terutama para wasit mampu memberikan yang terbaik untuk pendidikan madrasah. Sehingga siapapun nanti yang berhasil menjadi yang terbaik adalah betul-betul terbaik yang sesungguhnya,”pungkasnya.(On/Wul)