Belajar Sambil Berkompetisi, Peserta Didik MTsN 5 Kebumen Ukir Prestasi

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Kebumen – Peserta didik MTsN 5 Kebumen kembali raih prestasi dalam sebuah ajang kompetisi. Nafi’e Zunnatul Maftukhah mendapat juara 3 Kategori SMP Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam PAI dalam Science League Competition (SLC) 2022 yang diselenggarakan oleh Event Cerdas. Kompetisi yang diselenggarakan secara online pada Minggu, 3 April 2022 ini diikuti oleh 1228 peserta dari berbagai sekolah dan madrasah di seluruh Indonesia.

Nafi’e merupakan peserta didik yang sekarang duduk di kelas IX. Dia sudah mengikuti 20-an kompetisi dengan beberapa mata pelajaran yang berbeda. Informasi tentang kompetisi tersebut ia dapat dari teman dan juga media sosial. Dari kompetisi tersebut, Nafi’e berhasil mendapat kesempatan untuk mengkalim 19  medali emas, 5 medali perak dan beberapa medali lainnya.

Awal mula tujuan dirinya ikut kompetisi tersebut yaitu menambah pengalaman mengerjakan soal tingkat nasional dan propinsi, menambah pertemanan, menjadikan diri sebagai pribadi yang mau berusaha dan pandai mengatur waktu untuk mempersiapkan diri ketika ujian. Dengan mengikuti kompetisi tersebut, dia juga mendapat pengalaman mengerjakan soal kategori HOTS yang bisa digunakan sebagai bahan belajar.

Masa pandemik yang mengharuskan belajar secara daring, menyemai gagasan kompetisi-kompetisi online yang lebih terbuka kepesertaannya. Nafi’e berpendapat bahwa kompetisi-kompetisi online tersebut sangat bagus untuk para peserta didik.

“Walaupun sekarang sudah boleh masuk sekolah 100%, saya berharap kompetisi online tidak hilang supaya siswa bisa berprestasi dan mengasah kemampuan dibidang mapel tertentu.” tutur Nafi’e kepada tim jurnalistik MTs.N 5 Kebumen Jum’at (08/04) di ruang kelasnya.

Pada saat menceritakan pengalamannya mengikuti kompetisi, Nafi’e menyampaikan bahwa kendala yang sering dihadapi dalam mengikuti kompetisi secara online ialah masalah jaringan internet yang tidak stabil. Jika mengalami hilang sinyal pada saat mengerjakan maka peserta akan mulai lagi dari awal. Kadang juga masalah strategi pengerjaan soal yang kurang tepat sehingga pada saat waktu pengerjaan habis, masih ada soal yang belum dikerjakan.

Nafi’e berharap teman-temannya bijak dalam menggunakan handphone untuk mendulang prestasi dengan mengikuti kompetisi-kompetisi. Dia mengatakan bahwa dalam kompetisi, kemenangan tentu menjadi salah satu tujuan yang mampu memberikan semangat untuk belajar dan berjuang meskipun kadang hasilnya tidak sesuai harapan. Dalam menghadapi kekalahan, Nafi’e berpesan agar selalu berpikir positif dan menjadikan kekalahan juga kesalahan sebagai motivasi karena kesedihan yang berlarut-larut hanya akan membuang waktu.

“Jangan pernah menyerah dalam situasi apapun seperti Thomas Alva Edison yang gagal dalam beribu-ribu kali dan tetap tidak menyerah yang akhirnya menemukan lampu pijar.” tambahnya.(sgy/fz/bd).