Bermesraan dengan Al Quran

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Demak – Senin siang pukul 14.00 WIB biasanya orang terbawa kantuknya, akan tetapi di Kementerian Agama Kabupaten Demak, bertempat di Aula Kantor diselenggarakan kegiatan membedah bagaimana cara menghafal Al Qur’an bagi lulusan sekolah dasar dengan harapan sudah bisa hafal 16 juz.

Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Demak Thobiq beserta Kepala Seksi Pendidikan Madsarah Juwair mengundang para Kepala Seksi dan Penyelenggara, Kepala Madrasah Negeri dan Swasta, Kamad negeri dan swasta, komite madrasah, Ketua yayasan program inkubasi madrasah, kurang lebih hampir 150an orang mengikuti acara kegiatan penguatan pendidikan agama islam melalui madrasah berbasis tahfidz tersebut.

Thobiq mengajak peserta untuk lebih menghujamkan keinginan bahwa tujuan kita adalah mengawal jargon Madrasah Lebih Baik, Lebih Baik Madrasah, lewat madrasah berbasis tahfid sebagai program unggulan sebagai bentuk ikhtiar, kebaikannya itu berupa kemampuan kompetitif di banding keunggulan yang telah diprogramkan oleh lembaga pendidikan lain, Beliau juga menyampaikan pendidikan yang ideal mendidik anak sekarang akan siap dengan didunia yang berbeda dengan segala tantangan zamannya, utnuk itu fungsinya perlu dibentuk kurikulum yang baik.

Orang yang kuat bukanlah orang yang kuat dan menang bertanding, tetapi adalah orang yang bisa bertahan terhadap perubahan. Jelasnya, diakhir sambutan pengarahannya.

Kegiatan tersebut mengundang seorang motifator dari yayasan Silaturahmi Pecinta anak Ust. RUA Zainal fanani dari yogya dan praktisi tahfidz Sekolah dasar Sahri dari SD Islam Pangeran Diponegoro Semarang, dalam kesempatan itu Ust. Zainal fanani menjelaskan kita harus menyiapkan sebuah generasi hebat ”generasi emas” seperti sejarah sudah bercerita masa Shalahuddin al Ayyubi, beliau tokoh besar dijamannya yang sangat sisegani oleh kaum barat dengan segala kemampuannya, kemenanganya bukanlah hal yang tiba-tiba tetapi memang sudah dipersiapkan dengan berbagai cara, demikian juga Al Fatih yang memenangkan Kontantinopel, bukan hanya panglimanya yang hebat tentunya pasukan dan strateginya, makanya kalau kita akan mempersiapkan generasi emas yanga kata Mendiknas akan hadir 35 thn mendatang, mulai dari sekarang kita persiapkan, terlebih madrasah perannya sangat diharapkan tampil mengawal dizamannya, agar tidak keblinger menjadi korban zamannya kelak.

kita berharap kita mampu menyiapkan pemimpin negeri ini diberbagai bidang baik sebagai ketua KPK , ketua MA, TNI, POLRI, mempunyai mental yang kuat, landasan kuat, mempunyai bekal memahami betul isi dan kandungan Al-qur’an, sehingga pada masa keemasan tersebut negeri kita tercinta bisa menjadi baldatun toyibatun warabun ghofur, dengan cara sebelum kuliah mereka sudah bisa hafal Al-Qur’an, karena dibangku kuliah mereka sudah akan mendapatkan ilmu praktis dan ilmu terapan.

Sahri selaku kepala SD Islam Pangeran Diponegoro semarang memaparkan program yang dia terapkan disekolahannnya, bahwa siswa diharapakan dalam satu minggu hafal 1 lembar untuk itu melakukan penyetoran hafalan, program tersebut menggunakan bantuan Al-Qur’an Al- Hafidz, dalam melakuakn target hafalannya, dalam setiap harinya hanya diperlukan 1 jam tambahan kurikulum menghafal Al-Qur’an, dia berharap lulusamn SD tanpa mondok bisa hafal Al-Qur’an 16 juz, jus 30, 29, 28 dan jus 1-14, harapnya, dia mengangap hal tersebut sangatlah realistis dengan proses penghafalan dengan metode murojaah atau pengulangan, lebih aktif dan menyenangkan, tidak membuat jenuh dengan bebgai variasi yang dilakukan contohnya mengulang satu blok warna didalam Al-Qur’an al-hafid sebanyak 15 kali, dengan diajak siswa melihat keatas, kebawah, kekanan, kekiri, membisu , suara keras, menutup mata, kemudian dicoba tanpa meliahat siswa diminta untuk mengulangnya, berikut penjelasan pemaparan metode yang dilaksanakannya.