Semarang (Humas) – Kanwil Kemenag Prov. Jateng berkomitmen untuk mewujudkan pendidikan pesantren yang aman dan sehat. Untuk mewujudkan gerakan pondok pesantren aman dan sehat perlu langkah-langkah yang tepat, terencana, terintegrasi, dan berkesinambungan.
Melalui Bidang PD Pontren pada Halaqoh Revitalisasi PKPPS bersama – sama saling menguatkan dan bersinergi dengan Kepolisian dan Dinas Kesehatan di Semarang pada Rabu,(18/09/2024). Hal ini dilakukan untuk membentengi adanya kasus – kasus perundungan atau penyakit yang bisa mengganggu konsentrasi santri. Tidak hanya itu semua Pondok Pesantren dapat menerapkan pendidikan aman dan sehat dari segala aspek.
Jika dikaitkan dengan lembaga pendidikan, maka pondok pesantren sehat dapat dimaknai sebagai lembaga pendidikan yang memiliki unsur-unsur yang baik (normal) secara lahiriah (jasmani) dan batiniah (rohani). Pondok pesantren sehat pada prinsipnya terfokus pada usaha bagaimana membuat pondok pesantren tersebut memiliki kondisi lingkungan belajar yang normal (tidak sakit) baik secara jasmani maupun rohani. Hal ini ditandai dengan situasi pondok pesantren yang bersih, indah, tertib, dan menjunjung tinggi nilai-nilai kekeluargaan dalam kerangka mencapai kesejahteraan lahir dan batin setiap warga pondok pesantren. Sedangkan jika pondok pesantren aman dapat dimaknai dengan tidak adanya kasus kekerasan seksual, bullying, aman dalam hal bangunan sehingga dapat mencegah terjadi kecelakaan dan lain sebagainya.
Menurut Dirbinmas Polda Jateng Lafri Prasetyono menyampaikan bahwa jika ada terjadi sesuatu yang mencurigakan segera lapor ke pihak kepolisian.
“Jika terjadi adanya kasus – kasus yang tidak diinginkan silakan lapor ke pihak kepolisian terdekat tidak perlu sungkan. Disetiap desa biasanya ada yang namanya Babinsa (Bintara Pembina Desa) agar segera dinasehati dan ditindaklanjuti supaya tidak terulang lagi,” katanya.
Selain itu untuk menjadikan generasi emas yang dimasa depan, para santri juga harus diberikan gizi yang seimbang.
“Di koperasi ponpes hindari menjual atau menyajikan makanan dan minuman yang tidak sehat. Karena untuk mencegah terjadinya penyakit yang bisa menurunkan kosentrasi santri. Selain gizi seimbang perlu dilakukan juga aktivitas seperti olahraga untuk menyehatkan dan menjaga daya tubuh agar tetap sehat,” imbuh Dewi Firdauz Analis Gizi Dinas Kesehatan Prov. Jateng. (Da/Bel)