Semarang (Buddha), Pada pelaksanaan Rekrutmen Tenaga Penyuluh Agama Buddha Non PNS Tahun 2019 yang diselenggarakan di aula 3 Kanwil Kementerian Agama Prov. Jawa Tengah yang berlangsung pada hari Senin (28/1) diikuti oleh seluruh pelamar dari Provinsi Jawa Tengah Bimas Buddha menargetkan bahwa kuota yang tersedia untuk tahun 2019 sebanyak 144 orang terpenuhi.
Berbicara pada saat pembukaan rekrutmen Penyuluh Agama Buddha Non PNS Tahun 2019, Sutarso selaku Pembimas Buddha optimis bahwa dalam pelaksanaanya terpenuhi kuota yang tersedia.
“Melihat dari besarnya atensi dan animo dari masyarakat Buddha yang mendaftar pada rekrutmen Penyuluh Agama Buddha Tahun ini kuota yang tersedia akan terpenuhi karena yang hadir ditempat ini lebih dari 144 orang” ucap sutarso.
Didalam pengarahannya Sutarso menyampaikan bahwa kesempatan dan peluang baik yang ada dalam rekrutmen tersebut dapat dimanfaatkan sebesar-besarnya oleh seluruh lapisan masyarakat Buddha yang memiliki potensi dan kemampuan dalam bidang penyuluhan agama.
“saya berharap pada saatnya nanti didapatkan para calon penyuluh Agama Buddha Non PNS yang memiliki Potensi dan Kredibilitas tinggi untuk membantu Bimas Buddha dalam pelayanan bidang penyuluhan Agama Buddha” lanjut Sutarso.
“saya juga berpesan bahwa nantinya selesai anda direkrut, tugas dan tanggung jawab anda adalah sebagai kepanjangan tangan Bimas Buddha di masyarakat, dan saya mengharapkan agar dalam melaksanakan tugas anda selaku penyuluh agama Buddha tidak membeda-bedakan dalam melayani masyarakat Buddha baik asal organisasi maupun majelis yang ada dalam agama Buddha” pesannya.
Memang dalam praktiknya para pelamar yang ikut dalam rekrutmen ini berasal dari salah satu majelis maupun organisasi keagamaan Buddha yang ada dimasyarakat, namun sutarso menekankan bahwa tugas dan tanggung jawab dalam melaksanakan tugasnya seorang penyuluh tidak boleh menekankan ego pribadi maupun ego organisasi.
Penyuluh Non PNS diharapkan mampu berbaur dalam lingkungan manapun yang menjadi tempat tugasnya dan diharapkan mampu memberikan pemahaman yang benar tentang pembangunan yang sedang berlangsung di Indonesia melalui bahasa agama sehingga pada masa mendatang kebutuhan bimbingan dan penyuluhan menjadi salah satu pendorong maju dan berkembangnya kehidupan masyarakat Buddha.(siswanta)