Bupati Pekalongan, Fadia Arafiq Serahkan Bantuan Program Bapak Asuh Anak Stunting

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

KAB.PEKALONGAN,- Bupati Pekalongan, Fadia Arafiq, SE., MM., menyerahkan bantuan program Bapak Asuh Anak Stunting (BAAS) Tahap I kepada 60 anak gizi kurang dalam rangka percepatan penurunan stunting di Kabupaten Pekalongan, Rabu (01/02/2023) pagi, di pendopo rumah dinas jabatan Bupati Pekalongan di Kajen.

Program BAAS sendiri merupakan salah satu program untuk mengeliminasi kasus stunting merupakan program yang diluncurkan BKKBN sebagai gerakan gotong royong  dari seluruh elemen bangsa dalam mempercepat penurunan stunting dan menyasar langsung  keluarga yang mempunyai anak beresiko stunting.

Dana terkumpul dari program ini sejumlah 81 juta lebih yang didistribusikan ke 60 anak gizi kurang, serta Rendangku dari Lazismu sejumlah 195 kaleng dan paket sembako dari BAZNAS sejumlah 65 paket.

Dikatakan bupati, bahwa kasus stunting pada tahun 2022 mengalami penurunan dibanding tahun sebelumnya. Dimana sebelumnya ada 1.628 anak stunting atau 13,48 persen, turun menjadi 740 kasus atau 14,4 persen.

“Melihat data diatas, kita masih ada PR sebanyak 11 persen. Untuk itu kerjasama yang baik ini perlu untuk ditingkatkan sehingga di Kabupaten Pekalongan bisa zero stunting,” kata bupati pada kegiatan Pemberian Isi Piringku Kepada Anak Gizi Kurang melalui Bapak Asus Anak Stunting Tahap I dalam rangka percepatan penurunan stunting di Kabupaten Pekalongan tahun 2023.

Menurutnya masalah stunting diantaranya adalah banyaknya anak yang menikah dibawah umur. Sehingga mereka tidak memperhatikan gizi anak ditambah suaminya belum punya pekerjaan yang jelas.

“Untuk itu saya minta kerjasama semua pihak agar memberikan edukasi kepada masyarakat untuk mencegah pernikahan dini. Selain itu dengan adanya layanan berobat gratis dengan KTP para ibu bisa memanfaatkan ini untuk memeriksa kehamilannya,” katanya

Untuk mengatasi stunting, lanjut Fadia, dibutuhkan kerjasama Pentahelix yang melibatkan dari berbagai unsur, tidak hanya pemerintah, tetapi masyarakat, perguruan tinggi serta pengusaha juga dilibatkan.

“Harapannya tahun 2023 bisa turun 3 digit. Bagi yang tidak mampu bisa memeriksakan kandungan ke rumah sakit. Selain itu pasca melahirkan gizi anak juga diperhatikan, agar tidak muncul stunting-stunting baru,” tandasnya. (Didik-Prokompim/MTb/bd)