Kemenag Gelar Bimbingan Perkawinan Pada Remaja Usia Nikah

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Karanganyar –  Kementerian Agama Kabupaten Karanganyar terus merevitalisasi fungsi keluarga melalui optimalisasi bimbingan perkawinan pranikah. Kegiatan yang dilaksanakan di Aula BKK Karanganyar ini diikuti 55 remaja usia nikah yang berasal dari perwakilan ormas se Kabupaten Karanganyar.

Penyuluh Agama Islam PNS Kecamatan Matesih, Sumarno yang menjadi narasumber pertama dalam kegiatan tersebut mengatakan bahwa tujuan diadakannya bimbingan perkawinan adalah agar remaja usia nikah mengenali hal-hal terpenting di dalam perkawinan bagi dirinya dan pasangannya.

“Dengan mengikuti bimbingan perkawinan ini, peserta memiliki kesadaran diri dan kesadaran sosial yang terkait dengan dinamika perkawinan. Sehingga kedepan mampu mengelola konflik dalam keluarga, terutama konflik dengan pasangannya.” kata Sumarno.

Acara yang dilaksanakan selama dua hari ini, 13-14 November 2018 terbagi kedalam delapan sesi dengan narasumber yang berbeda. Kepala Kankemenag Kabupaten Karanganyar Ahmad Nasirin menyampaikan materi tentang Kebijakan Kemenag & Keluarga Sakinah, Kasi BIMIS Museri membawakan materi tentang Kebutuhan Keluarga, PAI Kecamatan Matesih Sumarno berbicara tentang Mengelola Psikologi Keluarga dan Bidan Puskesmas Karanganyar membawakan materi tentang Merawat Kesehatan Reproduksi Keluarga.

Lebih lanjut Sumarno mengatakan bahwa dalam hubungan pernikahan terdapat tahap-tahap yang memiliki tantangan berbeda. Oleh karenanya Ia berpesan kepada peserta untuk pantang menyerah dan berusaha sekuat tenaga mempertahankan pernikahannya hingga akhir.

“Setiap tahap perkembangan pertumbuhan memiliki tantangannya sendiri. Kebanyakan pasangan tidak memahami tantangan ini, dan karenanya tidak siap mengelola tantangan lalu menjadi mudah menyerah dan memilih untuk berpisah. Padahal apabila dikelola dengan baik, setiap tahap perkembangan hubungan itu akan memperkuat hubungan pernikahan itu sendiri.” Pungkasnya.

Setelah mendapatkan materi dan berdiskusi dengan narasumber pertama, pembelajaran dilanjutkan dengan dinamika kelompok yang dipimpin oleh Kasi Bimbingan Masyarakat Islam, Museri. (ida-hd/bd)