Tarhim Putaran I Di Rumah Dinas Wakil Walikota Salatiga

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Salatiga – Walikota Salatiga Yuliyanto hadir dalam Tarawih Silaturahim (Tarhim) yang digelar Panitia Amalan Ramadan Kota Salatiga Tahun 1439 H/ 2018 M. Tarhim putaran pertama yang dilaksanakan di Aula Rumah Dinas Wakil Walikota Salatiga, Senin malam (22/05). Turut dihadiri juga oleh Forkompinda, aparatur sipil negara (ASN) SKPD se-kota Salatiga serta tokoh masyarakat.

Tarhim yang rutin diselenggarakan tiap bulan Ramadan selalu dilaksanakan untuk tetap menjaga ukhuwah Islamiyah baik antara pemerintah dan masyarakat, untuk edisi perdana bertindak selaku imam adalah KH. Imron dan penceramah Kepala Kementerian Agama Kota Salatiga Fahrudin.

Dalam ceramahnya Fahrudin mengangkat ayat dari Surat Al-Baqarah ayat 183 yang artinya hai orang-orang yang beriman  diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan pada orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa dan satu hadist yang artinya barang siapa melaksanakan puasa Romadhon dengan iman dan Ihtisaban maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu”.

Dari satu ayat dan satu hadist tersebut dapat diambil pelajaran hakekat puasa Ramadhan ditinjau dalam tiga aspek, yakni Aspek landasan melaksanakan puasa ramadhan (Hadist),  Aspek Hikmah/manfaat (Hadist), dan Aspek Tujuan melaksanakan Puasa Ramadhan (Ayat Quran).

Dalam penjelasannya Fahrudin, menuturkan hakekat puasa Ramadhan ditinjau tiga aspek Kesatu, yakni Aspek Landasan melaksanakan puasa Ramadhan, dimaksudkan bahwa puasa harus dilandasi iman dan ihtisaban, Iman karena Allah dan Intisaban dengan maksud harus sesuai dengan ketetapan aturan ramadhan. Selanjutnya ikhlas mengikuti aturan pelaksanaan  ramadhan dengan baik, karena ada orang yang berpuasa bukan karena Allah dan orang yang berpuasa tidak sesuai syarat dan sunnah puasa

Aspek Kedua, aspek manfaat, maksudnya akan memperoleh ampunan Allah , untuk memperoleh ampunan Allah tentunya tidak mudah tetapi harus bisa mencapai pada puasa khusufi bil khusus (seperti puasanya para nabi) yakni tidak makan, tidak minum, tidak kumpul suami istri pada waktu tertentu dan mampu menjaga hal-hal yang merusak puasa

Selanjutnya Fahrudin menambahkan Aspek ke tiga adalah tujuan melaksanakan puasa ramadhan yakni untuk mencapai derajat takwa menjadi orang yang mutaqin. Hal tersebut tidak mudah untuk mencapainya karena memerlukan usaha yang sungguh-sungguh dan harus mengikuti peraturan yang ditetapkan oleh syariat, pungkasnya (Eko-Nurcholis-KK-Mnc)