DWP Kemenag Salatiga Ikuti Kajian Bulanan DWP Kemenag RI

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Salatiga — Pengurus dan Anggota Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kemenag Salatiga mengikuti acara Kajian Keagamaan Rutin Bulanan yang diselenggarakan oleh DWP Kemenag RI secara online melalui aplikasi Zoom Meeting bertempat di eks Aula Kemenag Salatiga pada Rabu, (07/06). Kegiatan diikuti oleh DWP PTKN, DWP Kanwil Kemenag Propinsi, DWP Kankemang Kab/Kota, DWP UPT Asrama Haji, DWP Balai Diklat Keagamaan Dan Balai Litbang Agama Se-Indonesia.

Kajian dibuka Yasin tahlil dan sholawat yang dipimpin oleh Ny. Siti Faridah dan Tim Sholawatan, Pembacaan Kallam Ilahi, Laporan Ketua DWP UP Ditjen PHU Ny.Sofia Muda Hilman Latief kemudian Penasihat DWP Kemenag RI, Hj. Eny Yaqut. Dalam sambutannya, Ibu Eny menyampaikan bahwa Kajian Keagamaan Rutin Bulanan ini pertama kali diselenggarakan setelah pandemik. “Alhamdulillah, kita bisa menyelenggarakan lagi kajian bulanan yang sempat vakum karena pandemi. Terima kasih kepada seluruh peserta yang hadir baik secara online maupun offline. Ini sudah terpantau 856 windows yang mengikuti secara online,” ucap Eny.

Lebih lanjut Eny menyampaikan bahwa pengetahuan, wawasan, dan wacana Moderasi Beragama seperti pupuk yang harus diberikan secara kontinyu. “Untuk menumbuhkan karakter pada diri kita sendiri dan kepada keluarga, harus dilakukan secara berulang, apapun medianya. Maka dari itu, tak henti-hentinya saya menanamkan nilai-nilai moderasi beragama pada kesempatan apapun, dimulai dari unit terkecil di masyarakat yaitu keluarga,” jelas Eny.

Kegiatan dilanjutkan Tausiyah dan Tanya Jawab oleh Ustadzah Dr. Badriyah Fayumi,Lc.,MA dengan tema Moderasi Beragam sebagai Sarana Menuju Keluarga Sakinah. “Moderasi Beragama merupakan sarana untuk mewujudkan keluarga Sakinah. Nilai-nilai wasathiyah seperti Tawaauth (mengambil jalan tengah), Tawazun (berkesinambungan), I’tidal (lurus dan tegas), Tasamuh (toleransi), Musawah (egaliter non diskriminatif), Syura (musyawarah), Islah (reformasi), Awlawiyah (mendahulukan yang prioritas), Tathawwur wa ibtikar (dinamis, kreatif, dan inovatif), dan Tahaddhur (berkeadaban) apabila diterapkan dalam kehidupan berkeluarga, Insya Allah akan menciptakan keluarga yang sakinah,” jelas Ustadzah Badriyah.

Untuk itu, orang tua harus mampu menumbuhkan nilai-nilai moderasi beragama terhadap anak seperti sikap mau mendengarkan, komunikasi efektif, empati, simpati, menghormati pendapat anggota keluarga dan lain-lain. Tidak hanya di keluarga, Implementasi 10 karakter Islam Wasathiyah dapat diterapkan pada bidang Politik, ekonomi, sosial, budaya dll.(Humas/YF/Sua)