Kota Tegal (Humas) – Kementerian Agama Kota Tegal gelar Rapat Koordinasi Evaluasi Ujian Tahfizhul Quran pada Selasa, (09/07/2024). Kegiatan yang dilaksanakan di Aula Kankemenag Kota Tegal ini dihadiri oleh Kepala Kemenag Kota Tegal, Kasi Penma, pengawas madrasah, perwakilan JQHNU Kota Tegal, serta kepala MI, MTs, dan MA se-Kota Tegal. Kegiatan dimulai dengan pembacaan Surat Al-Fatihah, dilanjutkan dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Mars Madrasah, menciptakan suasana yang khidmat.
Dalam laporannya, Kepala Seksi Pendidikan Madrasah Kemenag Kota Tegal, Sunaryono menyampaikan bahwa peserta ujian tahfizhul Qur’an tahun ini diikuti oleh 198 siswa Madrasah Ibtidaiyah (MI), 167 siswa Madrasah Tsanawiyah (MTs), dan 94 siswa Madrasah Aliyah (MA).
“Banyaknya peserta Ujian Tahfizhul Qur’an ini, menunjukkan antusiasme yang tinggi di kalangan siswa untuk mengikuti ujian tersebut meskipun baru tahun pertama diadakan,” ujar sunaryono.
Lebih lanjut, sunaryono juga menjelaskan bahwa kegiatan ini diselenggarakan dengan tujuan untuk meningkatkan pemahaman dan penguasaan Al-Quran di kalangan siswa.
“Kami ucapkan terimakasih kepada Jam’iyyatul Qurra wal Huffazh Nahdlatul Ulama (JQHNU) Kota Tegal yang telah berkolaborasi bersama dengan Kankemenag Kota Tegal dalam melaksanakan kegiatan ini.” tambahnya .
Turut hadir dalam kegiatan ini adalah Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Tegal, Ahmad Muhdzir. Dalam sambutannya, Muhdzir menekankan pentingnya evaluasi untuk memahami sejauh mana faktor penghambat dan pendukung dalam pelaksanaan program ujian tahfizhul Quran di madrasah.
“Melalui evaluasi ini, kita dapat mengetahui aspek-aspek yang perlu ditingkatkan, agar program tahfizhul Quran dapat berjalan lebih efektif di MI, MTs, dan MA. Saya berharap agar di tahun pelajaran 2024/2025, jumlah peserta yang mengikuti ujian dapat meningkat, sehingga Kementerian Agama Kota Tegal dapat menjadi pelopor dalam pelaksanaan ujian tahfizhul Qur’an pertama di Provinsi Jawa Tengah,” ujarnya.
Di akhir kegiatan seluruh peserta terlihat antusias melaksanakan diskusi. Setiap peserta terlihat aktif menyampaikan pertanyaan, ide atau gagasan serta strategi yang telah diterapkan dalam program tahfizhul Quran di masing-masing madrasah.
“Dengan semangat kolaborasi dan evaluasi ini, diharapkan program tahfizhul Qur’an dapat semakin berkembang dan memberikan manfaat yang lebih besar bagi generasi muda dalam menghafal dan mengamalkan Al-Quran,” tutup Muhdzir.(arnw/humas)