Kota Semarang (Humas) – Rabu (18/10/2023), Kelompok Kerja Guru (KKG) Pendidikan Agama Islam (PAI) Kecamatan Pedurungan mengadakan pertemuan rutin KKG bagi seluruh Guru Pendidikan Agama Islam (GPAI) di lingkungan Satuan Pendidikan Kecamatan Pedurungan di SDN Pedurungan Kidul 03.
Selaku tuan rumah, Plt.Kepala Sekolah SDN Pedurungan Kidul 03, Megandari Surgana, menyambut baik kegiatan tersebut. Dalam sambutannya yang hangat, kepada GPAI setempat, ia menyampaikan sekilas kegiatan di SDN Pedurungan Kidul 03 yang di inisiasi oleh GPAI di sekolah yang dipimpinnya, Khabeb Ma’arif, terkait kegiatan Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW yang sudah terlaksana dengan baik dan Sukses.
Plt.Kepala Sekolah yang memiliki latar belakang Guru Penggerak itu, juga memberikan semangat dan motivasi kepada semua GPAI agar terdorong menjadi Guru Penggerak. Di akhir sambutannya, ia juga meminta maaf apabila dalam memberikan penghormatan masih terdapat kekurangan.
Selanjutnya, Sholikin selaku Ketua KKG PAI menyampaikan, GPAI diimbau bisa turut mensosialisasikan kegiatan KKG PAI Kec. Pedurungan melalui medsos yang dimiliki seperti, youtube, instagram, facebook, dan media lainnya. “Jangan lupa menandai atau memberikan hastag KKG PAI Kec. Pedurungan terlebih yang di akun FB, agar bisa terlihat aktif dan setiap kegiatannya bisa diketahui oleh publik. Tidak harus kegiatan KKG saja, namun kegiatan di setiap sekolah masing-masing Bapak/Ibu juga sangat disarankan untuk diupload dan disebarluaskan,” tuturnya.
Pada pertemuan kali ini, Sholikin menghadirkan narasumber yaitu GPAI yang lolos menjadi Guru Penggerak angkatan pertama di Kota Semarang. “Jadi KKG tidak hanya sekedar kumpul-kumpul, ngobrol-ngobrol saja, namun ada kebermanfaatan yang bisa diambil, maka dari itu saya undang narasumber hebat, Bapak Ali Anwar, untuk bisa membersamai Bapak/Ibu semuanya,” ujarnya.
Memasuki acara inti yaitu penyampaian materi Tips dan Trik Lulus Calon Guru Penggerak yang disampaikan oleh Ali Anwar. Pada kesempatan itu, banyak hal yang dikupasnya terkait guru diantaranya, tahapan seleksi guru penggerak yang dimulai dari tahapan seleksi berkas, pembuatan esai, simulasi mengajar dan wawancara, hingga rangkian program Pendidikkan Guru Penggerak selama 6 bulan (310 JP) dengan pola hybrid (pelatihan daring, lokakarya dan pendampingan), setelah dinyatakan lulus seleksi.
Tak hanya itu, ia juga menguraikan kelengkapan data, tips dalam penulisan esai, tips simulasi mengajar dan tips wawancara yang disampaikannya secara gamblang dan detail.
Selain itu, manfaat program guru penggerak yang begitu pentingnya juga disampaikannya dengan jelas. “Yang terpenting, seorang guru penggerak bisa menjadi pemimpin pembelajaran yang mendorong tumbuh kembang murid secara holistic, aktif, dan positif dalam mengembangkan pendidik lainnya untuk mengimplementasikan pembelajaran yang berpusat pada murid, serta menjadi teladan dan agen transformasi ekosistem pendidikan untuk mewujudkan profil pelajar Pancasila,” terang Ali Anwar.(Rahmat Sarjito/Faojin/Nba/bd)