Brebes – PD. IGRA Kabupaten Brebes berkolaborasi dengan Torto Stationary Indonesia dalam rangka meningkatkan perkembangan motorik anak usia dini, Pungurus Daerah IGRA (Ikatan Guru RA/BA) menyelenggarakan workshop Stimulasi Perkembangan Motorik Halus Anak Melalui Origami Berkarakter pada Rabu, 16/02/2022.
Workshop diikuti sebanyak 57 peserta terdiri dari para guru dan kepala RA/BA se Kabupaten Brebes, dengan narasumber selain dari Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Brebes juga dari Team Torto Stationary Indonesia, kegiatan dilaksanakan di Gedung Sekretrait PD. IGRA Brebes.
H. Fajarin selaku Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Brebes menyampaikan, RA/BA sebagai lembaga pertama yang memberikan pendidikan bagi lahirnya generasi pemimpin masa depan bangsa, agar tumbuh menjadi generasi yang kuat secara fisik dan cerdas secara intelegensi, emosional danspritualnya apalagi di masa pandemic covid-19.
“Workshop ini sangat penting bagi proses pembelajaran yang diberikan kepada anak-anak usia dini agar dapat bertumbuh dengan baik, diajari dengan pembiasaaan hal-hal yang baik sehingga terpatri dan mengilhami sikap, perilaku dan tata nilai ketika dewasa nanti, sehingga terbentuk pola pengajaran yang efektif dan efisien bagi perkembangan anak terutama pada anak didik dalam meningkatkan kemampuan perkembangan motorik halus anak melalui origami berkarakter,” ungkap H. Fajarin.
“Di masa covid-19 ini, anak-anak harus diselamatkan ilmu dan akhlak serta mennamkan sikap sikapyang dapat membangun keunggulan-keunggulan sebagai manusia yang utuh sebagai modal dalam berkompetisi nantinya, saya sangat berterima kasih dan mengapresiasi yang setinggi-tingginya kepada semua guru RA/BA sekabupaten Brebes, atas waktu, tenaga dan pikiranya berhikmat mendidik anak usia dini sekaligus mencetak dan mempersiapkan generasi bangsa berkualitas di masa depan,” imbuhnya.
“Saya berharap anak didik penting untuk dikenalkan dengan moderasi agama, karena menjadi salah satu prioritas program Kementerian Agama, diselipkan dalam pembelajaran terkait pengertian tentang kerukunan antar umat beragama dan saling menghormati,” pungkas Fajarin.
Guru-guru RA/BA yang merupakan perwakilan se-kabupaten Brebes mendapat pelatihan dari team Torto Stasionery Bandung yang di ketua oleh Apriyadi, Dia menyatakan bahwa kegiatan pelatihan origami sangat bermanfafat bagi anak-anak TK/ RA dimana ketrampilan origami yang manfaatnya merangsang perkembangan dan pertumbahan motoric halus anak usia dini.
“Dengan ketrampilan origami yang diajarkan oleh tangan-tangan terampil seorang pendidik ditambah keilmuan keagamaan dan Ilmu pengetahuan untuk mencetak anak yang cerdas, beriman dan berkarakter, sehingga melahirkan generasi yang berkualitas,” jelas Apriyadi.
Selanjutnya, guru-guru RA/BA kelak akan menorehkan sejarah, karena anak-anak didik kelak akan menjadi generasi penerus bangsa, atas didikanya bunda semua, kelak anak-anak bisa memajukan diri, masyarakat bangsa adan negaranya.(Hid/Sua).