IGRA Kabupaten Temanggung Adakan Workshop Merdeka Belajar dan Profil Pelajar Pancasila

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Temanggung – Dalam rangka meningkatkan kompetensi guru-guru RA/BA, pengurus IGRA Kabupaten Temanggung mengadakan Workshop Peningkatan Kompetensi Guru-Guru RA/BA di lingkungan Kantor Kementerian Agama Kabupaten Temanggung. Kegiatan dilaksanakan di Omah Kebon Temanggung,Rabu (2/3). Kegiatan ini diikuti sebanyak 659 guru dan Kepala RA/BA.

Turut hadir dalam acara pembukaan workshop IGRA Kabupaten Temanggung tersebut, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Temanggung, Kasi Pendidikan Madrasah, para Pengawas Madrasah jenjang RA dan MI, Ketua YPMNU Temanggung, serta Ketua Aisyiyah Kabupaten Temanggung.

Dengan tetap menerapkan prokes yang ketat untuk pencegahan penyebaran Covid-19,maka  kegiatan ini dibagi dalam dua tahapan, yaitu tanggal 2 Maret 2022 dan 3 Maret 2022.

H. Ahmad Muhdzir, selaku Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Temanggung, dalam sambutannya beliau mengutip teori humanisme bahwa anak belajar apapun baik di rumah maupun di madrasah, asal tujuannya untuk pencapaian aktualisasi diri, pemahaman diri, serta realisasi diri sehingga anak dapat belajar secara optimal. karena anak dilahirkan sesuai fitrahnya, maka pembelajaran  diharapkan sesuai dengan fitrah yang dimiliki oleh anak.

Lebih lanjut, H.Ahmad Muhdzir, memaparkan bahwa Menteri Pendidikan Indonesia telah membuat terobosan sebagai upaya peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia berupa merdeka belajar. Merdeka Belajar ini merupakan sebuah konsep yang memberikan kebebasan dan kemerdekaan bagi siswa PAUD.

“Dalam konteks pendidikan anak usia dini, Merdeka Belajar itu adalah Merdeka Bermain. Karena bermain adalah belajar. Dengan model pembelajaran kolabarosi, siswa dapat mengaplikasikan sifat Rahman dan Rahimnya Allah yaitu sifat kasih dan sayang kepada sesama teman di madrasah,“ katanya.

“Sedangkan profil Pelajar Pancasila dimulai sejak jenjang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Karena usia 0 hingga 6 tahun merupakan usia dimana anak akan mengalami perkembangan dalam berbagai aspek secara signifikan. Untuk itu guru-guru di RA atau BA diharapkan dapat berinovasi dalam pembelajaran dengan mengedepankan ciri utama profil Pelajar Pancasila yaitu bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia, berkhebinekaan global, bergotong royong, mandiri, bernalar kritis, dan kreatif,“ lanjutnya

Sementara Ketua Panitia Nur Afif Maryono, melaporkan Workshop yang mengusung tema “Merdeka Belajar dan Profil Pelajar Pancasila” tersebut, IGRA Kabupaten Temanggung menggandeng narasumber Hj.Esterina Lasepta, sebagai penulis buku dan pelatih nasional guru PAUD.

Workshop Merdeka Belajar dan Profil Pelajar Pancasila ini narasumber menitikberatkan pada peningkatan keterampilan abad 21 pada anak usia dini dengan pembelajaran berbasis proyek dan berderefiensiasi menggunakan metode STEAM dan loose part.

Dalam kesempatan tersebut narasumber Hj.Esterina Lasepta, menyampaikan materi dengan metode bervariasi yaitu bernyanyi dan praktek langsung. Pembelajaran metode STEAM dengan bahan loose part yaitu metode yang menggunakan bahan ajar yang berasal dari bahan bekas yang mudah dipindahkan, dimanipulasi dan cara penggunaannya ditentukan oleh anak, diharapkan dapat menginspirasi guru-guru RA/BA di Kantor Kementerian Agama Kabupaten Temanggung.

“Pembelajaran berbasis STEAM, yaitu Science, Technology, Engineering, Arts, dan Mathematics, anak diajarkan untuk berpikir secara komprehensif. Metode STEAM ini sekaligus mengajarkan anak pada kelima hal sekaligus melalui metode belajar yang lebih menyenangkan bagi anak,“ urainya. Ditambahkan Pendidikan berbasis STEAM berfokus pada aspek kolaborasi, komunikasi, riset, mencari solusi (problem solving), berpikir kritis dan kreativitas. Metode pembelajaran ini menggunakan pendekatan antar ilmu dan pengaplikasikannya dalam pembelajaran aktif berbasis masalah, pungkasnya. (SY/rf)