Semarang (Humas) – Sebanyak 40 (empat puluh) Guru dikukuhkan oleh Kakanwil Saiful Mujab sebagai Pengurus Musyawarah Guru Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Sekolah Menengah Atas (MGMP PAI SMA) Provinsi Jawa Tengah Periode 2024-2029, Senin (20/01/2025) di Auditorium Majeng Kota Semarang.
“Mengawal Pendidikan Agama Islam, khususnya di SMA, ini adalah sebuah amanah yang perlu pemikiran dan inovasi khusus agar pendidikan agama ini bisa terarah, sesuai dengan aqidah dan syariah. Agar anak didik kita benar-benar memahami hakekat beragama,” tutur Saiful Mujab.
Hal tersebut menjadi acuan, sebab tidak semua anak didik di SMA merupakan lulusan dari Madrasah Tsanawiyah dan tidak semuanya menerima pendidikan agama yang utuh sedari tingkat dasar maupun menengah.
Kakanwil juga ingatkan pentingnya pendekatan hati pada saat mengajar dan transfer ilmu. Karena Pendidikan Agama merupakan pengajaran yang bersumber dari hati dan kekuatan pribadi sang pengajar, lain dengan pembelajaran ilmu eksata atau ilmu sosial lainnya. Apalagi dengan keberadaan modernisasi era globablisasi, anak didik kita dapat mengakses pembelajaran apapun, termasuk pelajaran agama, maka Guru perlu memiliki koridor-koridor yang pasti dengan landasan Moderasi Beragama.
Hal tersebut dilakukan, supaya seusai lulus dari bangku SMA, seluruh anak didik dapat terus beragama dengan benar berlandaskan Moderasi Beragama. Guru juga harus mampu memitigasi dan memisahkan hal-hal yang dinilai radikal maupun ekstrem, supaya hal tersebut tidak terpapar pada anak didik.
“Saya titip kepada Bapak Ibu Guru sekalian ajarkan Moderasi Beragama di anak SMA ini penting, agar dalam mereka beragama benar dalam menyakini agama islam namun juga dapat tumbuh dan berkembang dalam masyarakat sebagai pribadi yang santun, menghormati dan tidak dirinya yang paling benar,” pungkas Saiful Mujab.
Kegiatan dilanjutkan dengan rapat koordinasi yang dipimpin langsung oleh Kepala Bidang Pendidikan Agama Islam Nurzaini Wahyu Widodo dan Karina Ketua Tim PAI pada SMA/SMK. (PS/BEL)
