Cilacap – Untuk mengatasi minimnya belanja para anggotanya, pengurus koperasi Ikhlas Kementerian Agama Kabupaten Cilacap akan mengeluarkan kartu angota koperasi yang terpadu dengan member toko Ikhlas. Program tersebut dicanangkan pada Rapat Anggota Tahunan (RAT) pada Rabu (31/1) di Gedung Pemuda Cilacap.
Ketua Koperasi Ikhlas Kemenag Cilacap, Jasmin dalam pemaparan program mengatakan bahwa, sejak awal dibuka, anggota yang belanja di toko Ikhlas masih sangat minim, padahal toko Ikhlas adalah milik semua anggota. Menurutnya harus ada sesuatu yang menarik agar para anggota mau rajin berbelanja. Di samping itu, dia juga akan menambah stok kebutuhan sesuai keperluan anggota.
“Mari kita besarkan bersama toko Ikhlas sebagai wujud partisipasi aktif kita sebagai anggota koperasi Ikhlas. Siapa lagi yang akan membesarkan kalau bukan kita sendiri. Berbelanja di toko Ikhlas akan berbeda dengan di tempat lain. Untuk itulah setiap anggota akan dibuatkan kartu anggota koperasi yang sekaligus terpadu sebagai member toko Ikhlas. Sehingga nantinya siapa dan berapa jumlah belanjanya akan dapat diperhitungkan dalam perolehan Sisa Hasil Usaha (SHU),”Ungkapnya.
Diterangkan pula bahwa langkah tersebut ternyata mendapat sambutan positif dari hampir seluruh anggota. Dia merasa senang karena idenya mendapat persetujuan dalam RAT. Selanjutnya dia berharap bahwa program tersebut akan mampu mendongkrak pendapatan koperasi Ikhlas.
Sementara itu, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Cilacap, Jamun selaku pembina memberikan apresiasi atas capaian selama kepemimpinannya. Termasuk teknis mengatasi minimnya kontribusi anggota terhadap koperasi.
“Ternyata memang di era yang modern ini, yang namanya iming-iming masih diperlukan untuk meningkatkan partisipasi anggota. Toko Ikhlas yang notabebenya milik bersama, selama satu tahun belum mampu menyedot animo belanja anggotanya. Nah dengan adanya member, paling tidak setiap pegawai yang datang ke Kantor Kemenag, sebelum pulang menyempatkan mampir untuk belanja di toko Ikhlas. Siapa yang paling banyak belanjanya tentunya SHU yang didapat juga akan berbeda dengan yang lain,”Katanya.
Sebagai bagian dari langkah supervisi, Kakankemenag juga sering menyempatkan berkunjung ke toko Ikhlas saat waktu istirahat. Hal ini dilakukan karena melihat gejala minimnya minat belanja anggotanya. Endingnya dia memberikan masukan kepada pengurus dengan teknik reward. (On/bd)