KAB.PEKALONGAN,- Kepala Seksi PD Pontren Kantor Kementerian Agama Kabupaten Pekalongan dan Bupati Pekalongan menghadiri acara Tasyukuran Khotmil Qur’an Haflah Akhirussanah Ke XVII Pondok Pesantren Tahfidhul Qur’an (PPTQ) Nurul Qur’an Desa Podo Kecamatan Kedungwuni, Sabtu (11/03/2023) malam.
Bupati Pekalongan Fadia Arafiq dalam sambutannya menyampaikan kepada para orang tua bahwa anak yang saleh dan salihah akan menjadi bekal untuk para orang tua ketika mereka meninggal, “Kalau kita sudah meninggal. Tidak ada yang bisa mengirimkan apapun kepada kita, kecuali doa dari anak yang saleh dan salihah. Anak yang saleh tersebut tidak serta merta ada namun harus kita persiapkan dan dididik dari kecil” tutur bupati.
Menurutnya, pesantren menjadi tempat yang tepat bagi para orang tua membentuk karakter anak menjadi anak yang baik karena selain pesantren mengajarkan ilmu agama dan ibadah, pesantren juga mengajarkan pembinaan akhlak kepada anak, “Ini adalah tempat yang tepat bagi anak karena tak jarang para orang tua sibuk bekerja. Di pondok pesantren, anak-anak kita 24 jam dipantau, dibimbing, diberikan pondasi akhlak yang baik, sehingga insyaallah anak-anak kita ini akan tumbuh menjadi anak-anak yang baik,” katanya.
Selain itu Bupati Fadia Arafiq juga mengatakan bahwa lingkungan pesantren yang baik dapat mendorong dan memotivasi anak untuk meniru kebiasaan-kebiasaan baik disekitarnya.
Demikian, Bupati Fadia menandaskan bahwa untuk membentengi anak dari pergaulan yang tidak baik dan merusak diperlukan dasar agama kuat serta lingkungan pergaulan yang baik. Hal itu penting mendapatkan perhatian para orang tua supaya anak mereka bisa menjadi anak yang berguna, berakhlak baik, taat kepada orang tua, dan sayang kepada kedua orang tuanya.
Sementara itu, Pengasuh Ponpes Nurul Qur’an KH. Mohammad Thoha Abu Dzarin Al Hafidz dalam sambutannya menyampaikan harapan agar ilmu yang didapat para santri selama belajar di Ponpes Nurul Qur’an dapat menjadi ilmu yang bermanfaat di dunia hingga di akhirat kelak, “Seperti sabda Nabi Muhammad : Bagi yang membaca Al-Qur’an, kemudian mempelajarinya dan mengamalkannya maka kedua orangtuanya dipakaikan mahkota dari cahaya pada hari kiamat,” tandasnya. (Prokompim/MTb/bd)