Wonosobo – Madrasah merupakan lembaga pendidikan yang setara dengan sekolah formal yang ada, khususnya setingkat SD, SMP, dan SMA/K. Hal yang membedakan Madrasah dengan sekolah umum adalah, madrasah dikhususkan sebagai sekolah (umum) yang kurikulumnya terdapat pelajaran tentang keislaman yang lebih banyak di pelajari dari pada di sekolah umum lainnya.
Salah satu contoh yakni Madrasah Aliyah Negeri 1 Wonosobo. Madrasah unggulan yang telah berhasil mengukir segudang prestasi di bidang akademik, baik ilmu atau sains pada umum dan sekaligus di bidang ilmu keagamaan. MAN 1 Wonosobo nyatanya baru-baru ini mencanangkan gerakan shalat dhuha bersama, yang di tujukan untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaan siswanya.
“Kami keluarga besar MAN 1 Wonosobo, mencanangkan Gerakan Sholat Dhuha Bersama yang sudah di mulai semenejak tahun pelajaran 2018/2019. Adapun tujuan dari shalat dhuha bersama ini yakni agar siswa terbiasa beribadah sebelum melakukan aktifitas tiap hari, dan sekaligus untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaan para siswa,” ungkap Warsam selaku Kepala Madrasah 1 Wonosobo.
Selanjutnya, pihaknya juga membeberkan bahwa gerakan shalat dhuha bersama tersebut di pusatkan di halaman kampus MAN 1 Wonosobo dan di ikuti oleh seluruh guru, karyawan serta siswa dan jajaran MAN 1 Wonosobo.
Sementara itu, Khoeron, selaku Kanit Keagamaan MAN 1 Wonosobo, usai memimpin shalat dhuha bersama pada Selasa, (31/7) kemarin, menjelaskan bahwa gerakan shalat dhuha bersama bukan hanya formalitas yang hanya di dasari karena merupakan lembaga sekolah yang berbasis madrasah semata.
“Tujuannya memang tak lain untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaan, tapi banyak yang tidak kita sadari manfaat apa saja yang kita dapatkan dari gerakan shalat dhuha yang kita lakukan ini. Diantaranya manfaatnya adalah untuk kesehatan rohani, bahkan kita juga akan mendapat manfaat untuk kulit kita. Dan saya harap, seluruh komponen yang ada di keluarga besar MAN 1 Wonosobo, dalam mengikuti kegiatan ini bukan hanya semata karena ini merupakan program baru dari madrasah, tapi niati beribadah dengan tulus.” ungkapnya.
Pihaknya juga menjelaskan, kegiatan tersebut akan dilaksanakan sebanyak tiga kali dalam setiap minggunya, yakni pada hari Selasa, Rabu dan Kamis yang dimulai dari pukul 06.45 sampai dengan 07.05 WIB.
“Gerakan ini tidak kita lakukan saban hari, karena pertimbangan waktu dan kondisi jadi hanya di lakukan 3 kali dalam 1 minggu. Kemudian selain shalat dhuha berjamaan kami juga membuat program yakni gerakan infaq harian minimal Rp. 500 yang berlaku untuk seluruh komponen madrasah, yang nantinya hasil infaq yang terkumpul untuk pengembangan masjid agar bisa menampung seluruh siswa, karena untuk tahun ini sendiri jumlah siswa yakni 1.180 dan akan bertambah pada tahun ajaran baru,” tandasnya.(ps-ws/sua)