Banjarnegara – Pelaksanaan jambore nasional ke-11 berlangsung selama 12 hari di Bumi Perkemahan dan Taman Wisata Cibubur. Jambore nasional ini merupakan ajang pertemuan para penggalang garuda terpilih dari masing-masing kontingen seluruh Indonesia. Salah satu peserta jambore nasional ke-11 yang tergabung dalam kontingen Banjarnegara sekaligus menjadi pimpinan regu adalah Dzulfikar Syarifudin Ma’ruf, siswa MTs Negeri 1 Banjarnegara.
Banyak kegiatan yang diikuti oleh Dzulfikar beserta anggota regunya. Salah satunya adalah kegiatan Kampung Teknologi Seni Budaya. Pada kegiatan ini para peserta jambore nasional berkunjung ke stand Malaysia pada Jumat (18/8). Mereka dibekali ilmu yang sangat bermanfaat bahkan merupakan salah satu ilmu untuk menghargai diri sendiri, yaitu tentang “Mental Healthy”. Dzukfikar menjelaskan bahwa penyampaian materi mental healthy ini juga menyenangkan, para peserta jambore nasional disuruh menuliskan apa yang mereka mau dari diri mereka.
“Kita dikenalkan dengan apa itu body idol. Jadi kita disuruh menuliskan apa saja yang kita mau dari diri kita, misalnya ingin punya rambut belah tengah, badan atletis, kulit putih, hidung mancung, bulu mata lentik, bola mata coklat, dan lain sebagainya. Kita disuruh menuliskan kita ingin menjadi orang yang berciri-ciri seperti apa,” jelas Dzulfikar.
Lebih lanjut Dzulfikar menjelaskan kegiatan setelah menuliskan apa yang mereka mau tentang diri mereka masing-masing. Sesuai arahan pemateri, daftar keinginan yang peserta tulis tadi disuruh dicoret. Tidak semua orang berkesempatan memiliki keinginan-keinginan yang ditulis peserta jambore nasional, itu hanya sebatas keinginan belaka.
“Tulisan yang sudah kami coret tadi kemudian diganti dengan tulisan baru. Yaitu kita harus bersyukur dengan apa yang Tuhan berikan kepada kita. Setiap manusia diciptakan dengan porsi masing-masing, jadi mereka sudah ideal dengan pemberian ini,” lanjut Dzulfikar.
Hal ini yang sering dilupakan oleh manusia, bahwa setiap manusia diciptakan dengan sangat sempurna oleh Allah. Tugas manusia hanya tinggal bersyukur atas pemberian Allah. Dzulfikar menegaskan bahwa ilmu ini sangat berpengaruh pada kesehatan mental semua orang. (Rin/ak/rf)