MIN Kota Semarang Mampu Taklukkan Implementasi Dua Kurikulum

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Semarang – Rabu (31 Mei 2023), Sriyati selaku Pengawas Madrasah wilayah Kecamatan Gunungpati, memonitor secara langsung pelaksanaan Penilaian Akhir Tahun Pelajaran (PAT) 2022/2023 di MIN Kota Semarang yang berlangsung paada 29 Mei – 10 Juni 2023.

Kunjungannya kali ini disambut Nadzib selaku Kepala Madrasah dan Gunawi  selaku Ketua Panitia,  di ruang tamu. Dalam bincang-bincang itu, mereka membahas bagaimana pelaksanaan penilaian akhir semester di MIN Kota Semarang.

Gunawi memberikan penjelasan, ada perbedaan dalam pelaksanaan PAT 2022/2023, karena MIN Kota Semarang menerapkan dua kurikulum yang berbeda secara simultan. “Kurikulum 2013 masih diterapkan untuk siswa kelas 2, 3, dan 5, sementara Kurikulum Merdeka diterapkan di kelas 1 dan 4,” tuturnya.

Perlu diketahui, ada perbedaan mencolok antara kedua kurikulum tersebut, yaitu pendekatan mata pelajaran yang digunakan, Kurikulum 2013 masih mengadopsi pendekatan tematik, sementara Kurikulum Merdeka mengadopsi pendekatan mata pelajaran.

Namun demikian, Gunawi menyampaikan, MIN Kota Semarang memandangnya sebagai sebuah tantangan yang bisa ditaklukkan. “Implementasi dua kurikulum sekaligus menjadi tantangan tersendiri bagi MIN Kota Semarang. Guru-guru kelas 1 dan 4 harus menyiapkan soal kurikulum merdeka secara mandiri. Satu bulan sebelumnya dengan rombongan belajar menyiapkan soal tersebut dengan bimbingan  seorang ahli di bidang penulisan soal yaitu Ibu Setyowati Meiningsih dan Bapak Nadzib. Beliau adalah Penulis Soal UN pada tahun 2006-2018. Beliau berdua selaku  tim editing soal-soal yang di buat di MIN Kota Semarang,” terang Gunawi.

Pada kesempatan itu, Bapak Nadzib selaku Kepala Madrasah menyampaikan apresiasi kepada Sriyati yang selalu rutin berkala melakukan pengawasan terhadap kegiatan belajar mengajar di MIN Kota Semarang, termasuk dalam pelaksanaan PAT 2022/2023.

Tak lupa, ia juga menyampaikan apresiasi kepada jajarannya yang telah bekerja keras dalam mengatasi tantangan implementasi dua kurikulum di MIN Kota Semarang.

“Meskipun pelaksanaan penilaian akhir semester ini memiliki kekhasan dengan dua kurikulum yang berbeda, MIN Kota Semarang tetap berkomitmen untuk memberikan pendidikan berkualitas kepada seluruh siswa. Semua upaya yang dilakukan dalam pelaksanaan penilaian ini bertujuan untuk memastikan bahwa siswa mampu mencapai kompetensi yang diharapkan dalam kedua kurikulum yang diterapkan,” ungkapnya.

Dalam monitoring itu, Sriyati memastikan penilaian akhir tahun dilakukan dengan proporsional dan sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan. Ia memantau kelancaran proses penilaian, kualitas soal-soal yang digunakan, dan keterlibatan siswa dalam menjawab soal.

Ia pun memberikan apresiasi kepada Nadzib beserta jajarannya. “Melalui harmonisasi dua kurikulum tersebut, diharapkan siswa-siswa dapat memperoleh pendidikan yang holistik dan terintegrasi,” harap Sriyati.

Sriyati juga memberikan pesan, agar guru-guru MIN Kota Semarang terus berupaya mengoptimalkan penggunaan kurikulum yang berlaku di kelas masing-masing, sehingga siswa dapat mencapai prestasi akademik yang maksimal.

Sriyati berharap, hasil penilaian akhir tahun ini dapat memberikan gambaran yang akurat tentang prestasi siswa serta efektivitas implementasi dua kurikulum di MIN Kota Semarang. Karena menurutnya, hal ini akan menjadi dasar evaluasi dalam upaya peningkatan pembelajaran di masa mendatang, sehingga MIN Kota Semarang terus berada di garis terdepan dalam memberikan pendidikan yang berkualitas bagi generasi penerus bangsa.(FW/NBA/bd)