Mungkid – Tim Perawatan Jenazah Kelompok Kerja Penyuluh (Pokjaluh) Agama Islam Kantor Kemenag Kab. Magelang melaksanakan Bimbingan Teknis Perawatan Jenazah kepada Ibu-ibu penggerak dan aktifis muda di Balai Desa Payaman kecamatan Secang, Rabu, (12/01/2022).
Kasi Bimas Islam, Ahmad Musa, menyampaikan, saat ini keinginan masyarakat akan pelatihan Perawatan jenazah sangat tinggi. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya permohonan masyarakat kepada Kementerian Agama untuk mendapatkan pelatihan perawatan jenazah. Kekurangan tenaga terlatih yang memahami dan mampu melaksanakan perawatan jenazah di masyarakat semakin hari semakin berkurang.
“Seiring berkurangnya tenaga yang memahami dan mampu melaksanakan perawatan jenazah di kampung-kampung, kegiatan ini sangat penting untuk memberikan panduan praktis terkait perawatan jenazah dan menyiapkan kader-kader sampai di tingkat RT,” kata Ahmad Musa.
“Ini adalah bentuk pelayanan langsung dari Kementerian Agama kepada umat. Semoga apa yang digagas oleh Pemdes Secang ini dapat menjadi inspirasi bagi desa-desa lainnya,” tambahnya.
Ketua Pokjaluh, Fauzi Nurhadi menyampaikan dalam pelatihan perawatan jenazah tersebut, peserta dilatih dan dipandu bagaimana merawat jenazah sesuai ajaran agama Islam.
“Materi meliputi ihtidzar menghadapi sakaratul maut, memandikan, mengkafani jenazah, shalat jenazah, sampai mengubur. Tidak ketinggalan materi tentang kasus-kasus kematian,” kata Fauzi.
Fauzi menerangkan, dalam Islam kewajiban seorang Muslim terhadap jenazah adalah memandikan, mengkafani, dan menguburkannya. Pahala yang dijanjikan oleh Allah Swt sangat besar dalam pengurusan jenazah ini. Sebagaimana hadis Nabi Muhammad Saw: Dari Abu Hurairah (diriwayatkan) dari Nabi Saw. Beliau bersabda: Siapa saja mensalatkan jenazah, maka baginya satu qirath dan siapa yang mengantarnya hingga jenazah itu diletakkan di liang kubur, maka baginya dua pahala qirath. Saya bertanya: Wahai Abu Hurairah, seperti apakah qirath itu? Ia menjawab: Yaitu seperti Gunung Uhud” (HR Muslim).
“Melalui kegiatan ini, Pokjaluh hadir secara langsung menjawab kebutuhan umat sesuai dengan tugas dan fungsinya memberikan “suluh”, atau penerang kepada masyarakat yang membutuhkan,” katanya.
Pelatihan berlangsung selama dua hari, untuk hari pertama pelatihan perawatan jenazah perempuan dan hari kedua pelatihan perawatan jenazah laki-laki dengan peserta yang berbeda.(m45k/Sua).