Penyuluh Agama Buddha dan Kontribusinya Bagi Kementerian Agama

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Semarang, Nurudin beri pembinaan kepada penyuluh agama Buddha non PNS di Meeting Room Lt.II, Kamis (31/3).

Dalam kesempatan tersebut, Nurudin menyampaikan bahwa penyuluh agama baik Islam/Kristen/Katolik/Buddha/Hindu dan Konghucu sejatinya adalah tangan panjang Kementerian Agama yang diharapkan mampu memberikan contoh dan teladan yang baik di masyarakat, memiliki budi pekerti yang baik serta mampu menjadi juru penerang di masyarakat sehingga mampu meredam konflik intern antar umat beragama.

“Sebagai juru penerang, sudah seharusnya para penyuluh agama Buddha ini mempunyai kompetensi yang mumpuni dan dekat dengan masyarakat agar penyuluhan yang diberikan diperhatikan betul-betul oleh masyarakat dan dipercaya,” terangnya.

Selain itu, Nurudin juga mengajak agar seluruh penyuluh yang hadir bisa bergandengan tangan, bersinergi dalam upaya menciptakan suasana keberagaman yang damai dan kondusif di Kabupaten Semarang tercinta.

“Tak lupa kami berpesan agar para penyuluh agama Buddha baik PNS maupun non PNS yang hadir ini agar bisa menjalin komunikasi yang baik dengan masyarakat, mengajak mereka untuk saling menghormati dan menghargai serta selalu menjaga kerukunan dengan sesama umat Buddha maupun umat beragama lainnya untuk Kabupaten Semarang yang semakin kondusif,” imbuhnya.

Sementara itu, Kepala Subbagian Tata Usaha Kantor Kementerian Agama Kabupaten Semarang, Zulkifli yang juga hadir dalam kegiatan pembinaan menyampaikan himbauan kepada para penyuluh agama Buddha untuk dapat meningkatkan kinerja dan laporannya sebagai wujud kontribusi penyuluh agama Buddha terhadap Kementerian Agama Kabupaten Semarang.

“Saat ini kita sedang berproses untuk mewujudkan wilayah yang bersih dari korupsi (WBK). Maka mari sama-sama kita tingkatkan kinerja lewat tupoksi kita masing-masing selain harus selalu update pada informasi-informasi yang berkembang di masyarakat termasuk memastikan data penyuluhan yang dibuat bersifat akuntabel” jelasnya.

Hadir juga dalam kegiatan pembinaan, Pembimas Buddha Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah, Karbono. (shl/bd)