Sragen – Proktor merupakan sebuah peran dan tugas baru yang muncul setelah UN/UAMBN menggunakan sistem Computer Based Test (CBT) atau UNBK/UAMBNBK. Peran seorang proktor memang belum ada pada sistem ujian berbasis kertas pensil. Seperti yang diketahui bahwa UNBK/UAMBNBK sebenarnya menggunakan sistem semi online. Jadi sekolah harus mengunduh terlebih dulu dan melakukan sinkronisasi semua data dari pusat terlebih dahulu baru kemudian dimasukkan ke dalam server sekolah.
Demikian diutarakan Wiyono, koordinator operator data Kankemenag Sragen saat melakukan rapat koordinasi dengan proktor MTs dan MA berkenaan dengan rencana pelaksanaan UNBK/UAMBNBK untuk jenjang MTs dan MA di Aula 2 Kankemenag Sragen, Senin (06/03).
“Proktor tersebut mempunyai tugas penting untuk menjaga server dari jaringan client di dalam ruangan yang menjadi tempat pelaksanaan ujian agar tetap terkoneksi dengan baik” kata Wiyono.
“Dalam pengawasan UNKP/UAMBNKP, hanya dijaga oleh dua orang pengawas saja. Hal ini berbeda dalam UNBK/UAMBNBK yang nantinya akan dijaga oleh tiga orang, yaitu satu orang proktor, satu pengawas, dan satu teknisi komputer” lanjutnya.
Tugas dan peran proktor dalam pelaksanakan UNBK/UAMBNKP memang sangat penting. Ia harus bertanggungjawab secara teknis mengenai pelaksanaan UN di sebuah sekolah mulai dari tahap persiapan sampai dengan pengiriman jawaban UN ke server pusat.
Sementara itu Kasi Pendidikan Madrasah, Sutopo menjelaskan bahwa pada tahun pelajaran 2017/2018 ini madrasah yang mengikuti UNBK/UAMBNBK belum semua.
“Tahun ini madrasah di Sragen belum semuanya bisa mengikuti UN maupun UAMBN berbasis komputer, untuk MA yang terdiri 9 madrasah semuanya sudah UNBK/UAMBNBK, sementara untuk MTs, 13 madrasah sudah melaksanakan UNBK dan UAMBNBK dan 16 MTs lainnya masih melaksanakan dengan UNKP/UAMBNKP” jelasnya.
Lebih lanjut Sutopo berharap agar pelaksanaan UN maupun UAMBN baik yang berbasis komputer maupun kertas pensil dapat terlaksana dengan baik dan semua siswa memperoleh hasil yang memuaskan. (ira/Wul)