Wonogiri – KUA Kecamatan Giriwoyo bekerjasama dengan DMI, IPHI, MUI dan BADKO menyelenggarakan Pengajian Rutin keliling Jum’at Kliwon (31/03) bertempat Pendopo Kecamatan Giriwoyo, yang di ikuti ribuan umat muslim di wilayah kecamatan Giriwoyo dengan menghadirkan Mubaligh adalah KH. Ahamad Yani dari Boyolali.
Kegiatan tersebut merupakan inisiatif KUA Kecamatan Giriwoyo yang di dukung oleh ormas Islam di wilayah tersebut, dan di adakan rutin menggunakan hitungan pasaran jawa yaitu setiap Jum’at Kliwon.
Menurut Kepala KUA Giriwoyo, H. Misbahuddin bahwa salah satu tujuan pengajian tersebut adalah untuk syiar Islam, membangun silaturohmi antar ormas Islam dan umat muslim serta menambah wawasan keagamaan masyarakat muslim utamanya yang ada di pelosok kecamatan yang berbatasan dengan pacitan Jawa Timur tersebut.
“Sesuai rencana kegiatan akan di laksanakan berkeliling dari satu desa ke desa lain dan menghadirkan mubaligh dari luar Wonogiri untuk menambah semangat dan motivasi jama’ah,” papar Misbahuddin.
Dalam sambutannya Camat Giriwoyo, H Sariman menyampaikan pentingnya mengaji dalam kehidupan ini, menurutnya umur manusia harus dimanafaatkan sebaik mungkin untuk berbuat kebaikan.
Beliau juga menyampaikan ucapan terima kasihnya atas partisipasi dan kehadiran hadirin semua, pengajian ini berfungsi sebagai ajang silaturahmi sekaligus sebaga wahana meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT.
“Semoga dengan kegiatan ini menambah ilmu agama serta sebagai ajang silaturahmi dan komunikasi umat Islam di Kecamatan Giriwoyo serta meningkatkan kualitas beragama di daerah,” harap Camat Sariman.
Dalam paparannya KH. Ahmad Yani dengan bahasanya yang humoris mengajak kepada hadirin untuk selalu instropeksi diri dan membersihkan dari penyakit hati, sehingga iman dan taqwa kepada Allah SWT bisa meningkat.
“Perbanyak rasa syukur kepada Allah insallah hidup akan bahagia, apalagi di era yang serba cangkih seperti ini, pegang teguh iman dan taqwa insallah hidup selamat dunia dan akhirat,” tegasnya.
Tercatat Jumlah jamaah yang hadir dalam pengajian tersebut kurang lebih 7.000 jamaah dan mampu menghimpun infak kurang lebih Rp. 19.000.000. (Mursyid-Heri)