SNPDB Madrasah, Kemenag Buka Pendaftaran untuk Siswa Luar Negeri

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

KAB.PEKALONGAN,- Seleksi Nasional Peserta Didik Baru (SNPDB) tahun 2023 untuk Madrasah Aliyah Negeri (MAN) unggulan sudah dibuka. Pendaftaran dibuka secara online, dari 9 Januari hingga 11 Februari 2023.

Ada 36 madrasah pilihan, terdiri atas: 24 MAN Insan Cendekia, 10 MAN Program Keagamaan, dan 2 Madrasah Aliyah Kejuruan Negeri (MAKN). Pada SNPDB tahun ini, Kementerian Agama juga membuka kesempatan bagi siswa-siswi asing untuk ikut SNPDB.

“Pada SNPDB 2023 ini, kita buka pendaftaran untuk calon peserta didik dari luar negeri. Ini merupakan ikhtiar awal dari internasionalisasi madrasah,” terang Direktur Kurikulum Sarana Kelembagaan dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah, Moh Isom, dalam Rapat Koordinasi Pengelolaan dan Pengembangan Madrasah di BSD, Jumat (27/1/2023). Rakor diikuti para Kepala MAN Insan Cendekia, MAN Program Keagamaan, dan MAKN.

“Kita harus mulai percaya diri dengan kualitas madrasah kita dan sudah saatnya kita berada di posisi yang melayani masyarakat dunia, dengan memberikan beasiswa kepada calon peserta didik,” sambungnya.

SNPDB 2023 menjadi tahun pertama dibukanya akses bagi pendaftar peserta didik baru dari luar negeri. Karena masih pertama, Kementerian Agama, melalui Direktorat KSKK Madrasah membuat piloting terlebih dahulu sambil menata sistem regulasi, kerjasama dan seleksinya.

“Tahun ini kita piloting terlebih dahulu untuk satu negara, yakni Filipina. Kita akan berikan kuota 14 peserta didik asal Filipina yang memenuhi persyaratan untuk memilih MAN-MAN unggulan yang ada di Indonesia. Mudah-mudahan tahun depan bisa menambah ke negara lain di Asia Tenggara, seperti Thailand dan Laos,” lanjut Moh. Isom.

Negara Filipina dipilih bukan tanpa alasan. Pemilihan Filipina sebagai negara piloting ini, kata Isom, karena sudah ada perjanjian Government to Government (G to G) antara dua negara. Direktorat KSKK Madrasah melindaklanjuti perjanjian tersebut di bidang pendidikan madrasah dan akan ditindaklanjuti dengan MoU (Memorandum of Understanding) antar Kementerian atau Direktur Jenderal.

“Dalam waktu dekat ini, Direktorat KSKK Madrasah didampingi dari Direktorat Asia Tenggara Kementerian Luar Negeri dan advisor Inovasi Kemitraan Australia-Indonesia, Bahrul Hayat, akan melakukan langkah-langkah strategis dan praktis dalam mewujudkan seleksi calon peserta didik dari Filipina,” ujar Moh. Isom.

Moh. Isom juga mengungkapkan bahwa pembiayaan untuk 14 peserta didik baru dari Filipina ini dimasukkan dalam skema beasiswa LPDP (Lembaga Pengelola Dana Pendidikan). Selain itu, tidak menutup kemungkinan berkolaborasi dengan Direktorat Asia Tenggara Kementerian Luar Negeri.

Rapat Koordinasi ini juga dihadiri oleh Direktur Asia Tenggara Kementerian Luar Negeri, Mirza Nurhidayat dan advisor Inovasi Kemitraan Australia-Indonesia dan juga Konsultan Pendidikan di Filipina, Bahrul Hayat. Baik Mirza Nurhidayat maupun Bahrul Hayat akan men-support dan mengasistensi rintisan internasionalisasi madrasah ini. (hamam/MTb/bd)