Brebes – Seksi Pendidikan Madrasah selama tiga hari melaksanakan Sosialisasi Asesmen Kompetensi Siswa Indonesia (AKSI) bagi seluruh madarasah yang ada dikabuoaten Brebes. bertempat di Aula MTSN 2 Brebes mulai Selasa-Kamis, 30/31/08/2022 – 01/09/2022. dengan peserta 101 orang perwakilan dari madrasah sekabupaten Brebes.
Sosailisasi ini bertujuan, mengecek kesiapan setiap madrasah yang ada di kabupaten Brebes untuk melaksanakan AKSI dan mengukur kemampuan siswa dalam memahami, menggunakan, dan merefleksikan berbagi jenis teks dalam rangka menyelesaikan masalah dan mengembangkan kapasitas individu/siswa. Yang muara akhirnya setiap siswa ketika dewasa nanti agar dapat berkontribusi secara produktif di masyarakat. ”Kegiatan ini dalam rangka persiapan pengimplementasian Madrasah Education Quality Reform (MEQR),” tegas Kepala Seksi Pendidikan madrasah, H. Imam Ghozali, ketiak memberikan sosialisasi kegiata tersebut.
Beliau mengharapkan Semuanya harus sesuai komponen yang diukur dari kemampuan siswa. Yaitu literasi membaca, numerik, sains dan sosial budaya dengan aplikasi yang ditetapkan. Siswa diharapkan dapat memperoleh pengalaman mengerjakan soal-soal berbasis literasi dan numerasi. Asesmen juga diharapkan agar siswa mampu menyadari secara kontekstual fenomena dan kejadian yang berhubungan erat dengan pengetahuan yang dipelajarinya.
“Bagi guru, AKSI diharapkan dapat menyikapi perubahan proses pembelajaran yang menumbuhkan daya nalar karakter, serta menyadari perlunya kecakapan hidup dan keterampilan tingkat tinggi kepada murid/siswa di kelas,” imbuhnya.
“Sedangkan target bagi kepala madrasah, bisa menyadari perlunya memfasilitasi guru. Terutama untuk melakukan refleksi perbaikan pembelajaran. Bagi Kemenag, bisa melakukan evaluasi terhadap sistem pendidikan dan pembelajaran madrasah, Ini harapan kita bersama,” pungkasnya.
H. Fajarin Selaku Kepala Kantor Kemenag Brebes menerangkan, “Pentingnya komitmen dan sinergi semua pihak dalam pelaksanaan AKSI. Karena tidak ada keberhasilan tanpa komitmen. Komitmen tanpa kekompakan, sinergi dan kerja sama semua elemen yang terlibat akan sia-sia. Oleh Karenanya, pelaksanaan AKSI merupakan upaya untuk mendiagnosa dan memetakan potensi siswa. Tanpa melupakan karakter keindonesiaan bagi siswa yang ada,” ungkapnya ketika diminta pendapatnya selepas memberikan sambutan dalam sosialisasi AKSI.
Beliau menekankan, sehebat apa pun kemampuan siswa, tanpa karakter yang bagus akan sia-sia. Semuanya harus memperhatikan segala macam aspek untuk menjadi pribadi yang kreatif, inovatif dan tentu saja memiliki kompetensi yang mumpuni bagi persiapan turun dalam dunia yang penuh keterbukaan dan kesempatan.(Hid/Sua).