Pemalang – Setelah sembilan hari melaksanakan tugas di Kabupaten Pemalang, Tim audit kinerja Inspektorat Jenderal Kementerian Agama RI melaksanakan expose briefing audit kinerja di ruang rapat Kankemenag Kabupaten Pemalang, Senin (18/12).
Tim telah berada di Pemalang sejak hari Minggu (10/12). Tim melakasanakan audit di MA Negeri Pemalang dan MTs Negeri 2 Pemalang (MTs Negeri Petarukan) selama tiga hari di masing-masing madrasah.
Expose dihadiri oleh Kepala Subbag TU mewakili Kepala Kankemenag, Kepala Seksi Pendidikan Madrasah, Pengawas Madrasah tingkat MA, Kepala dan Kepala Urusan TU MAN Pemalang dan MTsN Petarukan.
“Dari hasil di lapangan selama sepekan, harapannya ke depan menjadi komitmen yang harus ditindaklanjuti. Audit sebagai terapi bagi kita, kekurangan yang masih ada di satker bisa diketahui.”
Demikian sambutan dari Kepala Subbag TU, Fajarin saat membuka acara. “Terimakasih atas kerjasama dalam audit kali ini. Mudah-mudahan adanya kegiatan ini bisa membawa kebaikan bagi satker madrasah maupun Kankemenag. Mohon maaf kalau ada hal-hal yang tidak berkenan selama pelaksanaan audit,” lanjutnya.
Pengendali Teknis tim audit, Agus Susanto menyampaikan ucapan terimakasihnya karena pelaksanaan audit dapat terselesaikan dengan baik.
“Tujuan audit salah satunya untuk memberikan rekomendasi untuk perbaikan kinerja dan menegakkan aturan yang berlaku. Dalam audit biasanya ada temuan yang bersifat finansial seperti temuan kesengajaan (froud) dan temuan administrasi,” jelas Agus.
Temuan kesengajaan, kata Agus seperti mark up harga belanja barang, penggunaan perjalanan dinas tanpa alasan yang jelas, penggunaan anggaran tidak sesuai peruntukannya, dan belanja barang tidak sesuai prosedur. Temuan administrasi seperti pengelolaan administrasi tidak tertib, pembukuan tidak dilaksanakan, dan ketidakpahaman terhadap peraturan yang berlaku.
Acara dilanjutkan dengan expose hasil audit kinerja oleh Ketua tim 67,581. Nurhayati berpesan agar satker yang nilainya masih dibawah 75 untuk memperbaiki kekurangan. Dan bagi satker yang nilainya di atas 75 untuk bisa mempertahankan dan jika bisa diperbaiki lagi.
“Mungkin belum semuanya kami periksa karena hanya 12 item, sehingga nilainya bersifat relatif. Intinya jangan berpaku pada nilai audit, tapi pada peningkatan kinerja. Mudah-mudahan bermanfaat bagi madrasah yang diaudit maupun yang tidak diaudit. Semua yang kami sampaikan demi kebaikan kita bersama,” pungkas Agus. (fi/rf)