3.241 Mahasiswa Ikuti Seleksi Wawancara Beasiswa Indonesia Bangkit

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

KAB.PEKALONGAN, (HUMAS) — Seleksi program Beasiswa Indonesai Bangkit sudah memasuki tahap seleksi wawancara. Tahap ini diikuti oleh para peserta yang dinyatakan lolos pada seleksi administrasi dan tes bakat skolastik.

Plt Direktur Kurikulum, Sarana, Kelembagaan, dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah Sidik Sisdiyanto mengatakan program BIB 2023 banjir peminat. Menurutnya, ada 13.372 mahasiswa yang mendaftar, terdiri atas 5.280 peserta seleksi program S1, 4.368 Program S2, dan 3.724 Program S3.

“Setelah dilakukan seleksi administrasi dan tes bakat skolastik, sebanyak 3.241 mahasiswa berhak melanjutkan ikut seleksi interview program BIB,” terang Sidik Sisdiyanto saat membuka Rapat Koordinasi Program Beasisa pada Madrasah di Tangerang Selatan, Senin (21/8/2023).

Rakor ini berlangsung tiga hari, 21 – 23 Agustus 2023. Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka seleksi wawancara para calon mahasiswa yang ingin mengembangkan karier, pengalaman, dan jaringan kampus di dalam dan luar negeri

Dijelaskan Sidik, program BIB menjadi bagian dari upaya Kementerian Agama dalam meningkatkan mutu dan kualitas madrasah. Program ini diselenggarakan Kementerian Agama bekerja sama dengan LPDP Kementerian Keuangan.

“Dengan upaya yang dilakukan saat ini, kita berharap mampu mengatasi kesenjangan kualitas sumber daya manusia madrasah kita di Indonesia. Program BIB akan berkontribusi besar terhadap peningkatan aksesibilitas pendidikan tinggi yang bisa siswa-siswi madrasah dapatkan,” jelasnya.

“Program ini merupakan sebuah langkah yang bagus untuk mendukung percepatan target Pembangunan Nasional. Setidaknya ada tiga manfaat yang diperoleh warga madrasah, yaitu Keterbukaan Akses Pendidikan Tinggi, Pengembangan Potensi Warga Madrasah, dan Investasi Masa Depan,” sambungnya.

Setiap anak madrasah, kata Sidik, berhak memiliki mimpi dan cita-cita yang tinggi. Namun, ada kalannya mereka dihadapkan oleh keterbatasan finansial untuk mendapatkan pendidikan berkualitas, terlebih bagi siswa miskin atau tinggal di wilayah 3T. Di situlah negara harus hadir memberikan solusi agar harapan besar mereka tidak hanya sebatas mimpi kosong saja.

“Ayo sama-sama kita bekerja melakukan langkah-langkah kongkrit untuk melakukan sosialisasi program Beasiswa Indonesia Bangkit secara masif ke seluruh madrasah kita yang ada di Indonesia,” imbaunya.

“Pastikan setiap madrasah kita tahu cara mengakses informasi program ini dan tidak boleh ada yang tertinggal. Yuk kita pastikan bersama-sama keterbukaan akses informasi Program Beasiswa Indonesia Bangkit bagi anak-anak kita di madrasah,” tutupnya. (Bahtiar/Moh.Khoeron/MTb/bd)