“Bermain“ ke Kantor Kemenag, Anak-anak RA Belajar Mengenal Macam Profesi

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Karanganyar – Kantor Kementerian Agama Kab. Karanganyar hari ini (19/3) ada yang berbeda. Suasana kantor yang biasanya senyap dan hanya terdengar suara mesin ketik serta mesin printer, hari ini terasa riuh sekali oleh suara anak – anak kecil. Mereka adalah siswa RA At Thohiriyah, Kec. Jaten yang sedang “ Main “ ke Kantor Kementerian Agama Kab. Karanganyar. Sekitar 128 anak RA At Thohiriyah beserta guru mengadakan kunjungan ke Kankemenag Karanganyar, dalam rangka mengenalkan macam pekerjaan.

Kasubag TU Kankemenag Karanganyar, Wiharso dalam sambutannya menyampaikan selamat datang kepada anak – anak RA ini. Wiharso juga berpesan kepada anak – anak agar rajin belajar, supauaya kelak bisa bekerja di Kantor Kementerian Agama.

“Anak-anak semua harus jadi anak yang sholeh/ah, taat orang tua & guru, rajin ngaji dan belajar agar kelak dewasa bisa bekerja di Kantor Kementerian Agama Karanganyar,” ujar Wiharso.

Kasubag TU juga menyampaikan agar para guru RA selalu meng'upgrade pengetahuan dan wawasan tentang tumbuh kembang anak.

“Ibu guru semua harus selalu meningkatkan potensinya, berusaha menambah ilmu, wawasan dan pengetahuan tentang tumbuh kembang anak. Karena anak PAUD berada pada usia “golden age”. Jadi tugas kita adalah memaksimalkan stimulasi pada mereka agar tercapai perkembangan pada tiap aspeknya,” tuturnya.

Adapun tujuan dari kedatangan anak – anak RA ke Kantor Kementerian Agama Karanganyar ini adalah dalam rangka mengenalkan macam profesi ke anak – anak. Anak – anak dikenalkan dan diperlihatkan situasi profesi pegawai kantor secara konkreat, agar dapat berkesan sampai besar nanti.

Lebih lanjut Wiharso juga menyampaikan kepada para guru agar tiap madrasah mempunyai ciri khas sebagai ikon madrasahnya.

“Tiap RA ataupun Madrasah sebaiknya mempunyai ciri khas sebagai ikonnya. Sehingga masyarakat dapat mengenali kita dengan baik. Misal anak – anak yang sudah tamat dari RA bisa menghafal Juz 30 dengan fasih, serta hafalan doa harian dengan baik dan benar. Itu bisa jadi alasan kenapa masyarakat lebih memilih RA,” lanjut Wiharso.

RA adalah pondasi terpenting dalam kependidikan, karena di RA inilah anak pertama kali mengenal arti belajar dengan bermain, serta awal pembentukan karakter yang menjadi dasar pendidikan selanjutnya.(Ida-hd/sua).