081128099990

WA Layanan

08.00 - 16.00

Senin - Jumat

Binwin Sebagai Tujuan Mengurangi Angka Perceraian.

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Grobogan – Mewujudkan Keluarga yang kokoh dan tangguh memerlukan ikhtiar yang sungguh sungguh terutama bagi pasangan yang akan masuk kedalam mahligai rumah tangga. Pengetahuan tentang mewujudkan keluarga bahagia yang berkualitas, kesungguhan bersama dalam mengatasi berbagai konflik keluarga serta komitmen dalam menghadapi berbagai tantangan kehidupan global yang semakin berat dan komplek itu semua menjadi hal yang harus dipersiapkan oleh pasangan yang hendak menikah. Untuk mewujudkan keluarga sakinah mawadah warohmah bagi calon pengantin, Kantor Kementerian Agama Kab. Grobogan menggelar Bimbingan Perkawainan di enam (6) Kawedanan di Kabupaten Grobogan yang dilaksanakan selama 2 hari pada setiap angkatanya, mulai tanggal 8 dan 9 Agustus 2018.

Menurut laporan ketua panitia yang juga menjabat Kasi Bimbingan Masyarakat Islam (Bimasis), Fahrurrozi mengatakan dalam menciptakan keluarga yang bahagia, sakinah, mawaddah, warahmah dan keluarga yang Islami adalah merupakan bagian dari salah satu tujuan pernikahan dalam Islam itu sendiri, sehingga Kemenag perlu menggelar Binwin bagi calon pengantin yang sudah mendaftar, calon pengantin disetiap KUA se- Kabupaten Grobogan.

“Untuk Binwin tahun 2018 angkatan I, diikuti 60 peserta dalam 6 Kawedanan se-Kab. Grobogan, dimulai dari tanggal 8-9 Agustus 2018. Untuk narasumber akan diambilkan dari Plt. Kepala Kemenag, Kepala KUA, Penghulu, Dinkes, Psikolog dari RSUD Purwodadi. Selanjutnya untuk tanggal 13-14 Agustus ini, Kawedanan Purwodadi ditempatkan di ruang rapat wakil Bupati Grobogan,” ungkap Fahrurrozi.

Plt. Kepala Kantor Kemenag Grobogan, Ali Ichwan mengatakan tujuan bimbingan perkawinan ini sendiri merupakan sebagai bekal untuk mengarungi bahtera rumah tangga setiap calon pengantin dan untuk mengurangi angka perceraian di Kabupaten Grobogan.

“Tujuan Binwin adalah merupakan ikhtiar pemerintah melihat tingginya tingkat perceraian yang terjadi. Selain itu menjadikan catin bisa menjadi keluarga yang mempunyai pondasi yang kokoh karena banyak pasangan catin yang belum tahu cara mengelola keluarga,” ujarnya.

Untuk membangun keluarga yang kokoh memerlukan ikhtiar sungguh-sungguh yang dimulai dari mempersiapkan pasangan catin memasuki mahligai rumah tangga, untuk itu para catin perlu mendapatkan pengetahuan tentang 1. Cara mewujudkan keluarga bahagia, 2. Membangun kesadaran bersama, 3. Mewujudkan keluarga yang sehat dan berkualitas, 4. Mengatasi berbagai macam konflik keluarga, 5. Memperkokoh komitmen dan 6. Membekali diri dengan berbagai keterampilan hidup (lifeskills) untuk menghadapi berbagai tantangan kehidupan global yang semakin berat.

''Kami membekali calon pengantin yakni bagaimana membentuk keluarga sakinah, membekali calon pengantin cara mengelola konflik dan meningkatkan ketahanan keluarga, agar terbentuk keluarga sakinah, mawaddah, wa rohmah, '' tukasnya.(bd/sua)