Fatayat Berbagi di Panti Wreda

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Rembang – Mbah Nurifah nampak sumringah menerima bungkusan takjil yang diberikan oleh sekelompok wanita yang tergabung dalam organisasi Pimpinan Cabang Fatayat NU Kabupaten Rembang. Kendati takjil yang hanya sekedarnya, namun kehangatan dari anggota ormas ini mampu menciptakan keceriaan Mbah   Nurifah dan kawan-kawannya di usianya yang sudah senja.

Pada Rabu (6/6/2018), Pimpinan Cabang Fatayat Nahdlatul Ulama Kabupaten Rembang mengadakan kegiatan bagi takjil dan santunan sejumlah uang tunai kepada penghuni Panti Werdha Margo Mukti, Jl. Diponegoro Rembang.

Santunan dan bagi takjil tersebut berasal dari donasi anggota pengurus Fatayat dan beberapa donatur lainnya. Kendati tak seberapa, namun takjil tersebut membuat Mbah Nurifah dan kawan-kawannya begitu gembira.

Ketua PC Fatayat NU Rembang, Rabiatul Bisriyah mengatakan, kegiatan ini merupakan salah satu program dari PC Fatayat Kabupaten Rembang di bidang sosial ekonomi, dan merupakan program lanjutan sebelum Ramadan. Program yang dimaksud yaitu pendampingan dan pembinaan rohani kepada penghuni panti ini yang berjumlah sekitar 70 orang.

“Dipilih Panti Werdha karena belum terlalu banyak pihak-pihak yang menyentuh lembaga ini. Padahal, warga panti yang sudah sepuh ini sangat membutuhkan perhatian,” kata Bisriyah.

Pendampingan terhadap para lansia tersebut diadakan dua kali seminggu, yaitu hari Selasa dan Jum'at. Adapun materi yang diberikan yaitu Al-qur’an, fasholatan, dan materi lainnya. “Untuk nyrateni mbah-mbah ini, sering kali kami juga selipkan candaan untuk memecahkan suasana,” ujar Bisriyah.

Bisriyah berharap, kegiatan yang selama ini sudah diadakan di Panti ini membawa manfaat kepada para penghuni. Utamanya, agar sisa usia mereka diisi dengan aktivitas yang positif, seperti sholat, mengaji, dan berzikir.

Selama pendampingan, banyak suka duka, banyak pula cerita-cerita yang mengharukan. Warga panti yang rata-rata sudah terhempas dari keluarganya sendiri ini membawa pesan bahwa kehidupan di masa tua begitu berarti, dan sejatinya tidak boleh disia-siakan oleh keluarganya sendiri. — iq/bd