Ikrar Penyuluh Agama, Komitmen Penyuluh Agama Menjaga Keutuhan NKRI

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Semarang (Inmas) – Kegiatan nasional yang digelar dalam bentuk Silaturrahim Penyuluh Agama Provinsi Jawa Tengah   bersama Presiden Republik Indonesia Tahun 2018 dilaksanakan di Lapangan Pancasila Semarang (Sabtu,14/04). Kegiatan  tersebut melibatkan kurang lebih 5.711 penyuluh se Jawa Tengah dan beberapa perwakilan Kelompok Kerja Penyuluh (Pokjaluh) dari seluruh Indonesia.

Sebelum memulai acara inti silaturrahim penyuluh bersama Presiden RI , pada pukul 08.00 WIB dilaksanakan pra acara, yaitu pembacaan Ikrar Penyuluh Agama. Ikrar tersebut dibacakan  oleh Ketua Pokjaluh Jawa Tengah, H. Mahsun dan didampingi oleh perwakilan penyuluh dari 6 (enam) agama beserta perwakilan pokjaluh provinsi se Indonesia.

Adapun isi dari Ikrar Penyuluh Agama , sebagai berikut :

Kami Penyuluh Agama Indonesia berkomitmen :

1. Senantiasa Patuh dan Taat kepada Pancasila serta Undang – undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;

2. Menjaga Persatuan, Kesatuan dan Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia;

3. Menolak segala bentuk paham, aliran dan ajaran agama yang menyimpang serta menolak segala bentuk tindak kekerasan  yang mengatasnamakan agama;

4. Menghormati keberagaman suku, agama, ras dan antar golongan, serta memperkokoh persatuan dan kesatuan kerukunan umat beragama;

5. Mendukung dilaksanakannya kepemimpinan nasional yang sejuk, merangkul, membangun harapan dan tujuan nasional.

Usai pembacaan Ikrar Penyuluh Agama, naskah  Ikrar tersebut diserahkan kepada Dirjen Bimbingan Masyarakat Islam, Muhammadiyah Amin.

Pada kesempatan itu pula, seluruh penyuluh agama yang hadir berkesempatan memperoleh arahan langsung dari Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Prof. Dr. K.H Ma’ruf Amin yang menyatakan bahwa penyukuh agama merupakan garda terdepan kementerian agama.

“Penyuluh Agama merupakan garda terdepan Kementerian Agama yang bertugas memberikan pemahaman, penerangan, penyuluhan dan pembinaan keagamaan langsung terhadap masyarakat. Penyuluh agama juga memiliki peran dalam menjaga kerukunan umat beragama  untuk menjaga keutuhan NKRI,” jelasnya.

Ketua MUI menyadari tugas penyuluh yang sebenarnya cukup berat ini namun mulia masih belum diimbangi dengan penerimaan honor/ insentif yang belum memadai yang diberikan oleh pemerintah.

“Saya mengerti betul tugas penyuluh  di lapangan itu berat apalagi ditahun ini merupakan tahun politik, walaupun…… (tanpa melanjutkan ucapannya),” ucap K.H Ma’ruf Amin yang disambut gemuruh canda tawa para penyuluh agama dan para tamu undangan.

Upaya negara dengan memberdayakan penyuluh ini merupakan salah satu cara merawat persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia diatas keberagaman agama, suku, rasa dan golongan demi menjaga keberlangsungan pembangunan dan bertumbuhnya Indonesia (wul/wul)