Kemenag Bersinergi Dukung Program Sosialisasi Cegah Stunting

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Klaten – Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Klaten, Masmin Afif mendukung penuh program pemerintah dalam mencegah stunting (tubuh pendek) pada anak. Hal ini diungkapkannya saat menghadiri kegiatan Sosialisasi Cegah Stunting itu Penting di Aula Dinas Kesehatan Kabupaten Klaten, Rabu, (6/2).

“Pencegahan stunting harus kita dukung dan sukseskan bersama, seluruh komponen Kemenag yang ada didaerah kita berdayakan,” tegas Masmin.

Menurut Kakankemenag, untuk mencegah stunting Kemenag siap bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Klaten dan Puskesmas seluruh wilayah Kecamatan, bersama dengan penyuluh agama, Kepala Madrasah dan Kepala KUA untuk bersama-sama bersinergi melakukan sosialisasi kepada masyarakat.

Lebih lanjut Kakankemenag menambahkan, dengan adanya tim penggerak lapangan di masyarakat, dapat dengan mudah mendapatkan informasi dan pengetahuan tentang cara pencegahan stunting yang merupakan perwujudan dan masalah kurang gizi yang berlangsung dalam jangka waktu yang lama. “Mari semua elemen pemerintah bekerjasama untuk mengatasi masalah ini,” ajaknya.

Sementara itu (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Klaten, Cahyono Widodo menuturkan, stunting pada anak terjadi akibat tidak tercukupinya asupan gizi anak. Kondisi ini disebabkan oleh tidak tercukupinya asupan gizi anak, bahkan sejak ia masih di dalam kandungan (1000 hari kehidupan). Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan bahwa 20% kejadian stunting sudah terjadi ketika bayi masih berada di dalam kandungan.

“Stunting adalah kondisi di mana anak mengalami gangguan pertumbuhan sehingga menyebabkan ia lebih pendek ketimbang teman-teman seusianya. Banyak yang tak tahu kalau anak pendek adalah tanda dari adanya masalah pertumbuhan si kecil,” jelas Cahyono.

Apalagi, jika stunting dialami oleh anak yang masih di bawah usia 2 tahun. Hal ini harus segera ditangani dengan segera dan tepat. “Pasalnya stunting adalah kejadian yang tak bisa dikembalikan seperti semula jika sudah terjadi,” terangnya.(si-aj/sua).