Santri Pondok Tidar dan Pondok Selamat Mengikuti USBN

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Kota Magelang – Pengurus Pondok Tidar dan Pengurus Pondok Selamat bekerja sama dengan Seksi Pakis Kemenag Kota Magelang dalam hal ini bagian Pontren mengadakan Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN) yang diikuti oleh santriwan dan santriwati berjumlah 19 orang untuk tingkat wustho dari pondok yang ada di Kota Magelang.

Dalam pengarahannyya kepada para santriwan dan santriwati, Mustofa Muhroji sebagai Kasi PAKIS mempersilahkan santriwan dan santriwati untuk mengikuti Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN) dengan sebaik-baiknya demi masa depan kalian.

“Kalian sudah dipermudah dan untungkan semua adalah kebijakan dan aturan Pemerintah. Pertama kalian bisa mengikuti kegiatan di pondok mengaji dan sekolah, Kedua kalian bisa mengikuti Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN) yang nantinya Ijazahnya bisa disetarakan dengan sekolah-sekolah pada umumnya baik di sekolah umum ataupun di sekolah Madrasah,” tegas Mustofa.

Kegiatan Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN) ini diikuti oleh santriwan dan satriwati berjumlah 19, dimulai tanggal 18 Maret 2019 dan berakhir direncanakan pada tanggal 26 Maret 2019.

Adapun materi pelajaran yang di ujikan adalah untuk pelajaran umum meliputi pelajaran Matematika, Bahasa Indonesia, IPS, IPA, PPKn, SBK sedangkan khusus mata pelajaran agama islam meliputi Pendidikan Agama Islam, Aqidah Ahlaq, Alquran Hadits, SKI Bahasa Arab dan yang lainya yang semuanya adalah bagian ciri khas pondok.

Pada akhirnya kalian Santriwan dan Santriwati adalah kebanggaan kita semua, keluarga besar Pondok Selamat dan Pondok Tidar merasa bangga. Santriwan dan Santriwati harus memiliki semangat juang yang menggelora dalam berkarya dan berprestasi.

Ilmu pengetahuan laksana obor dalam kegelapan, ilmu pengetahuan tentang agama adalah ibarat senjata paling ampuh guna menjawab segala tantangan, dan ilmu pengetahuan tentang agama merupakan bekal terbaik dalam meraih sukses di dunia dan akhirat.

“Karya dan prestasi adalah sumbangsih nyata dalam mengisi pembangunan,” ujar Mustofa Muhroji.

Dengan berapi-api dirinya memberikan semangat kepada santriwan dan santriwati jihad dikalangan pesantren untuk menempuh dan menuntut ilmu demi bekal masa depan baik di dunia dan di akhirat, karena Ruh dari Pondok adalah jika para santriwan dan santriwati tumbuh dan mempunyai bentuk jiwa yang handal, mandiri, berkarya, berinovasi serta berjiwa sosial, dengan landasan karakter Islami. (Is/gt)