Purbalingga – Dalam rangka meningkatkan pemahaman guru tentang karakteristik kisi-kisi ujian sekolah, sejumlah 45 orang guru kelas VI Madrasah Ibtidaiyah mengikuti kegiatan Workshop Bedah Kisi-kisi US Tahun Pelajaran 2017/ 2018 di PPAI Kecamatan Karangmoncol, Sabtu (24/03). Para peserta yang merupakan utusan dari Kecamatan Karangmoncol, Kertanegara, Karanganyar, Bobotsari dan Mrebet ini dengan penuh semangat mengikuti kegiatan yang berlangsung hingga pukul 16.00 WIB.
Ketua KKG MI Kecamatan Karangmoncol, Sudin selaku Ketua Penyelenggara kegiatan menjelaskan, tujuan penyelenggaraan kegiatan tersebut adalah untuk meningkatkan pemahaman dan kemampuan guru tentang kisi-kisi ujian sekolah (US).
“Tujuan kegiatan ini adalah untuk untuk meningkatkan pemahaman guru tentang karakteristik kisi-kisi Ujian Sekolah Tahun Pelajaran 2017/ 2018, meningkatkan kemampuan dan ketrampilan guru dalam merumuskan indikator soal, butir-butir soal, menyusun kisi-kisi dan perakitan soal ujian,” jelas Sudin.
Ia menambahkan bahwa kegiatan tersebut diselenggarakan secara mandiri bekerjasama dengan Pengurus KKG-MI, Kelompok Kerja Kepala Madrasah Ibtidaiyah dan Pengawas RA/BA-MI dari 5 kecamatan yang diundang.
Kasi Pendidikan Madrasah, Sudiono dalam sambutan pengarahannya memberikan apresiasi atas penyelenggaraan kegiatan tersebut dan berharap agar para guru menanamkan rasa percaya diri kepada para siswanya terutama dalam menghadapi ujian. Termasuk menumbuhkan sifat sabar dalam menghadapi para peserta didiknya serta dalam berjuang di madrasahnya masing-masing.
“Saya minta Bapak/Ibu untuk meningkatkan kualitas peserta didik, di antaranya dengan menanamkan rasa percaya diri termasuk kepada para siswa. Kita memang harus tetap meningkatkan disiplin dan juga kinerja. Bapak/Ibu harus terus berjuang, karena perjuangan itu tiada henti dan tetap sabar tanpa batas,” ungkap Sudiono bersemangat.
Ia juga menekankan pentingnya penghargaan (reward) kepada para siswa yang berprestasi dalam kegiatan US tahun ini. Selain itu ia juga berharap kinerja para guru terus meningkat. Hal tersebut secara umum berimbas pada peningkatan kinerja Kementerian Agama. Sehingga ada harapan pemerintah ke depan akan meningkatkan penghargaan berupa tunjangan kinerja yang lebih baik.
“Mudah-mudahan dengan kinerja yang lebih bagus, Tunjangan Profesi Guru ke depan bisa diganti menjadi tunjangan kinerja,” ungkapnya berharap. Pada akhir sambutannya, Sudiono mengajak para guru untuk selalu menggelorakan pekikan slogan madrasah hebat, madrasah bermartabat. (sar/gt)