Boyolali (PHU) – Petugas Penyelenggara Ibadah Haji yang selanjutnya disingkat PPIH adalah petugas yang bertugas melaksanakan pembinaan, pelayanan dan perlindungan serta pengendalian dan pengkoordinasian pelaksanaan operasional haji baik di dalam negeri dan atau di Arab Saudi. Disampaikan Direktur Bina Haji (Dirbina), Musta’in Ahmad pada kegiatan Bimbingan Teknis PPIH Kloter Terintegrasi Embarkasi Solo Tahun 1446 H/2025 M yang dilaksanakan di Asrama Haji Donohudan Kabupaten Boyolali.
“Haji ini adalah gawe nasional, tugas nasional maka siapapun instansi atau pejabat yang terkait dengan layanan haji yang telibat dalam layanan haji maka tugasnya adalah menyukseskan penyelenggaraan haji,” papar Musta’in Ahmad, Minggu (16/03).
“Gawe nasional punya tiga skema besar, untuk dapat kita siapkan dengan baik. Sesuai amanat Undang-Undang bahwa seluruh Jemaah Haji dipastikan harus mendapatkan pembinaan, pelayanan dan perlindungan,” kata Dirbina.
“Terkait dengan teknisnya, selain itu PPIH mempunyai tugas pengendalian dan pengkoordinasian untuk dapat dihayati seluruh PPIH. Pengendalian punya akar dasar kesamaan Spirit dengan Managerial,” tambahnya.

Disampaikan kepada seluruh peserta Bimtek PPIH Kloter Embarkasi Solo, ada beberapa jenis PPIH yaitu PPIH Pusat, PPIH Embarkasi, PPIH Arab Saudi, PPIH Kloter, dan Petugas Haji Daerah.
“PPIH Pusat bertugas mengkoordinasikan pelaksanaan tugas dan fungsi PPIH Embarkasi dan PPIH Arab Saudi,” ujarnya.
“PPIH perlu adanya manajemen koordinasi dan kolaborasi antar seluruh PPIH selama bertugas,” imbuh Musta’in.

Dijelaskan juga bahwa PPIH harus memiliki beberapa prinsip selama bertugas yaitu keihklasan, profesionalisme, tanggungjawab, empati dan kepedulian, kesabaran dan keteladanan selama melayani Jemaah Haji mulai dari tanah air, selama di tanah suci sampai kembali ke daerah.
“Komunikasi yang efektif, kerjasama tim, kedisiplinan, berorientasi layanan kepada Jemaah Haji serta inovatif dan adaptif juga perlu dimiliki pada tiap petugas PPIH,” ungkapnya.
PPIH Kloter dalam satu Kelompok Terbang (Kloter) Jemaah Haji terdiri dari Ketua Kloter, Pembimbing Ibadah Kloter dan Tenaga Kesehatan Haji selain itu juga dibantu oleh Petugas Haji Daerah (PHD).
“PPIH Kloter nantinya juga akan dibantu oleh PHD baik yang bertugas dari Layanan Umum, Layanan Ibadah maupun Layanan Kesehatan,” kata Musta’in.
Tantangan PPIH selama bertugas melayani Jemaah Haji antara lain keragaman tingkat pemahaman agama, dan pendidikan jemaah. Selanjutnya kondisi fisik Jemaah Haji yang tidak seragam juga menjadi tantangan tersendiri.
Tantangan yang juga dihadapi oleh petugas PPIH yaitu kondisik fisik Jemaah Haji yang tidak seragam, terutama Jemaah Haji lansia dan Jemaah Haji berkebutuhan khusus. “Dinamika dan situasi di lapangan saat bertugas, seperti cuaca ekstrim, ataupun kepadatan di lokasi ibadah,” imbuh Musta’in.(Vid/Sua).