Disaksikan Kasubbag TU, Kepala MTsN 3 Banjarnegara Tempel Stiker Zona Integritas WBK dan WBBM

Banjarnegara – Dalam rangka mewujudkan Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM), MTsN 3 Banjarnegara memasang stiker Zona Integritas No Korupsi Tolak Gratifikasi di kaca pintu masuk madrasah. Penempelan stiker tersebut disaksikan langsung oleh Zahid Khasani, selaku Kasubbag TU Kantor Kemenag Kabupaten Banjarnegara, Kamis (25/05). Kepala MTsN 3 Banjarnegara Natir, mengatakan bahwa pemasangan stiker ini dalam rangka menindak lanjuti Instruksi Sekretaris Jenderal Nomor: B-8948/B.VIII.3/HM.00.1/12/2016 Tahun 2016 tentang Publikasi Sapu Bersih Pungutan Liar dan Peraturan Presiden Nomor 87 Tahun 2016 tentang satuan tugas sapu bersih pungutan liar. sebagai wujud nyata, selain kita memperlihatkan stiker yang di tempel di kaca MTsN 3 Banjarnegara juga harus direalisasikan dengan perbuatan, dengan tidak meminta pungutan liar. “Ini salah satu bukti nyata bahwa kami siap cegah pungutan liar (Pungli) khususnya di lingkungan kerja kami untuk pemberian pelayanan kepada masyarakat,” jelasnya. “Semoga stiker yang di tempel di kaca depan pintu masuk MTsN 3 Banjarnegara dapat meningkatkan peringatan terhadap bahayanya pungli di tengah masyarakat dan jangan sampai terjadi pungli di ruang kerja kita. ini lah fungsi stiker yang kita tempel ini sebagai pengingat agar selalu menjaga Integritas dan profesionalitas dalam bekerja.” tutupnya. Zahid Khasani, selaku Kasubbag TU Kantor Kemenag Kabupaten Banjarnegara yang menyaksikan langsung penempelan stiker tersebut menyampaikan bahwa fungsi stiker sebagai sarana pengingat dan pencegahan terjadinya gratifikasi atau korupsi di lingkungan Satker Kemenag. “Penempelan stiker di pasang di area strategis dan dapat terlihat dengan jelas seperti di pintu masuk sebagai sarana pengingat dan pencegahan terjadinya tindak korupsi dan gratifikasi. Semoga dengan di tempelnya stiker Zona Integritas di MTsN 3 Banjarnegara menjadikan MTsN 3 Banjarnegara terhindar dari tindak korupsi dan gratifikasi,” ungkapnya. (ar/rf).